Hiperglikemia dan yang Anda Perlu Tahu Tentangnya

August 13, 2019 | Kaifia

Tubuh manusia secara alami memiliki gula, atau glukosa dalam darah. Jumlah gula darah yang normal memberi energi pada sel dan organ tubuh. Tetapi jika Anda memiliki terlalu banyak gula darah dikenal sebagai hiperglikemia.

Hati dan otot menghasilkan gula darah, sebagian besar berasal dari makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat.

Untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal, tubuh membutuhkan insulin. Insulin adalah hormon yang mengarahkan sel-sel tubuh untuk mengambil glukosa dan menyimpannya.

Jika tidak ada cukup insulin, atau insulin tidak berfungsi dengan baik, gula darah menumpuk. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Gejala

Gula merupakan bahan bakar bagi organ tubuh. Namun kadar gula tinggi justru memperburuk dan tidak memberikan energi yang cukup bagi tubuh Anda.

Ketika seseorang memiliki gula darah tinggi, mereka mengalami gejala seperti:

  • Menderita sakit kepala dan sakit dan nyeri lainnya

  • Sulit berkonsentrasi

  • Sangat haus atau lapar

  • Merasa mengantuk atau lelah

  • memiliki penglihatan kabur

    YesDok Ads

  • Mulut terasa kering

  • Luka rentan lama untuk sembuh

Penyebab

Beberapa tipe diabetes ini dapat menyebabkan gula darah tinggi

Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan insulin dan kadar gula darah naik.

Pada diabetes tipe 2, tubuh memproduksi insulin tetapi tidak dapat menggunakannya dengan benar. Pankreas mencoba membuat lebih banyak insulin, tetapi sering kali tidak dapat membuat cukup untuk menjaga kadar gula darah stabil. Ini dikenal sebagai resistensi insulin.

Diabetes gestasional dapat terjadi ketika resistensi insulin dan kadar gula darah tinggi muncul selama kehamilan. Ibu hamil harus memantau ini selama kehamilan, karena dapat menyebabkan komplikasi untuk ibu dan bayi. Diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan.

Bagaimana mencegah hiperglikemia?

  • Mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi, misalnya, melalui mencuci tangan secara teratur. Penyakit, seperti pilek, dapat memicu peningkatan tekanan darah.

  • Mengatur asupan makanan dan olahraga untuk menyeimbangkan kadar gula darah.

  • Meminimalisir stres misalnya melalui olahraga, cukup tidur, dan kegiatan lainnya untuk mengurangi stres seperti meditasi atau yoga.

(Foto: everydayhealth.com)

YesDok Ads