Hilangkan Nyeri dengan Meditasi

May 13, 2019 | Iman

Kecanduan opioid telah mencapai proporsi epidemi di Amerika Serikat (AS). AS memiliki 4 persen dari populasi dunia dan mengonsumsi 80 persen dari opioid dunia padahal obat ini dikaitkan dengan lebih dari 16.000 kematian per tahun.

Pada tahun 2014, hampir dua juta orang Amerika berusia 12 tahun atau lebih telah menyalahgunakan atau bergantung pada resep obat opioid yang meliputi heroin, menurut CDC. Penyalahgunaan opioid sendiri mendorong rekor kematian di AS akibat overdosis.

Opioid adalah sejenis obat narkotika yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri kronis, dan pasien seharusnya diawasi secara ketat dalam penggunaan obat ini. 

Salah satu kegiatan yang mendukung seseorang untuk mengurangi opioid adalah praktek mindfulness seperti meditasi. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Neuroscience, para ilmuwan menemukan bahwa meditasi tidak bekerja layaknya obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi nyeri, sehingga tidak ada risiko kecanduan obat atau kekhawatiran pada pasien dengan toleransi tinggi terhadap obat berbasis candu.

"Kami telah melakukan beberapa studi menggunakan neuroimaging dan intervensi farmakologis yang menunjukkan bahwa meditasi dapat mengurangi rasa sakit melalui jalur yang sangat unik," kata pemimpin studi dan asisten profesor neurobiologi dan anatomi di Wake Forest Baptist Medical Center, Fadel Zeidan, Ph.D seperti yang dilansir laman FoxNews.

Menurutnya meditasi bisa menajdi salah satu cara untuk menyembuhkan sakit kronis, walau tidak langsung meredakan sakit, meditasi dapat mengurangi aspek yang bisa memperparah nyeri kronis seperti kecemasan, depresi, dan kualitas hidup.

Ziedan menuturkan hubungan antara rasa sakit kronis berkisar pada peradangan. Makanan yang meningkatkan peradangan dan rasa sakit kronis diantaranya adalah adanya bahan pengawet pada makanan atau minuman, gula, makanan yang digoreng, pemanis buatan dan beberapa sayuran seperti tomat, kentang dan terong.

YesDok Ads

"Makanan yang bisa mengurangi peradangan diantaranya adalah buah-buahan tertentu seperti anggur, ceri, blueberry dan cranberry, kenari, biji chia, sayuran hijau termasuk kale, selada air, bayam dan brokoli, teh hijau, minyak ikan dan kakao. Sangat penting juga untuk minum cukup air. Saya sangat merekomendasikan menghindari racun seperti nikotin dan alkohol,” imbuh Zeidan.

Ia menjelaskan bahwa setiap kali ada rasa sakit, tubuh menggunakan sistem opioid endogen untuk melepaskan opioid alami yang bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit yang ampuh. Tetapi terapi penyembuhan tanpa obat berbasis kognitif seperti hipnotis serta akupunktur telah terbukti bisa menghilangkan rasa sakit melalui penggunaan sistem opioid alami tubuh.

“Kini, meditasi mindfulness bisa menjadi pilihan baru yang menarik bagi mereka yang “anti” terhadap obat berbasis opioid dan mereka yang mencari solusi non-adiktif untuk menghilangkan rasa sakit mereka,” tambah Zeidan.

Studi ini dilakukan seiring dengan dirilisnya pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang menginstruksikan dokter untuk mengurangi penggunaan obat untuk menghilangkan nyeri kronis. Pedoman baru merekomendasikan obat kimia non-opioid, seperti acetaminophen dan ibuprofen, sebagai terapi pilihan.

Ia melanjutkan, peneliti telah mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak lagi bukti, bahwa meditasi mindfulness tampaknya memiliki dampak besar pada fisiologi nyeri, psikologi rasa sakit dan pengalaman subjektif dari rasa sakit.

"Hal terpenting adalah untuk memberikan keyakinan pada pasien bahwa mereka mempunyai kepercayaan diri untuk menghilangkan rasa sakit," pungkas Zeidan.

(Foto : time.com)

YesDok Ads