Hati-Hati Sering Ajak Anak Menonton TV Bisa Bikin Terlambat Bicara

June 22, 2019 | Aqiyu

Melihat si buah hati dapat tumbuh dan berkembang dengan baik tentu adalah hal yang sangat menyenangkan. Bahkan setiap kemampuannya yang dimiliki rasanya sangat amat disayangkan jika terlewatkan. Apalagi jika si kecil sudah mulai mengoceh dan belajar berbicara.

Belajar berbicara bukanlah perkara mudah. Sebagau orang tua, Anda dituntut untuk selalu memberikan stimulus atau rangsangan agar si kecil dapat mengenal kata demi kata. Cara termudah memberikan dorongan saat si kecil mulai belajar berbicara yaitu dengan cara mengajaknya berkomunikasi, mengobrol atau menceritakan sesuatu.

Orang tua mana yang tidak ingin anaknya dapat berbicara tepat waktu atau tidak terlambat berbicara. Untuk itu Anda harus mengetahui apa saja hal yang dapat menyebabkan anak telat berbicara. Salah satu kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari ternyata dapat membut si kecil terlambat bicara atau speech delay adalah menonton televisi.

Terlalu banyak atau sering mengajak anak menonton televisi memiliki dampak negatif pada perkembangan anak dalam belajar berbicara. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jean Gross mengungkapkan 1 dari 4 orang anak laki-laki dan 1 dari 7 anak perempuan mengalami masalah kemampuan berbicara.

Faktor yang memengaruhi keterlambatan bicara ini adalah karena keluarga yang sering mengajak anaknya menonton televisi. Kebisingan dari suara televisi tersebut membuat sang anak sulit memahami bahasa orang dewasa di sekitarnya.

Hasilnya sangat mengejutkan, sebesar tiga persen dari bayi yang terlibat dalam penelitian tersebut ditemukan memiliki masalah kesulitan berbicara yang signifikan. Atau diperkirakan sekitar 4 persen dari jumlah anak yang berusia 3 tahun belum bisa berbicara.

YesDok Ads

“Otak seseorang tidak meningkat belajar dari sebuah mesin. Tetapi bayi atau anak akan belajar dari suara yang didengarnya hingga mimik wajah orang dewasa di sekitarnya,” ujar Jean Gross seperti yang dilansir Dailymail.

Sedangkan survey lainnya yang dilakukan pada 1.000 orang tua, ditemukan pula sekitar 22 persen anak laki-laki dan 13 persen anak perempuan mengalami kesulitan berbicara dan memahami pembicaraan orang lain.

Hal lain yang ditemukan dalam survey ini adalah sebesar 25 persen dari keluarga tersebut menghabiskan sepanjang hari di depan televisi.

Proporsi anak yang mengalami kesulitan berbicara dan memahani obrolan orang-orang disekitarnya lebih banyak terjadi pada bayi atau anak laki-laki. Meski hingga saat ini belum diketahui dengan pasti mengapa demikian. 

(Foto: wired)

YesDok Ads