Dalam kebanyakan kasus, kanker serviks memiliki kaitan yang erat dengan human papillomavirus (HPV) atau infeksi menular seksual.
Virus ini bisa ditularkan melalui kontak ke kulit atau melalui aktivitas seksual.
Walaupun HPV termasuk jenis penyakit yang bisa hilang dengan sendirinya, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan medis, kanker serviks salah satunya.
Vaksin HPV merupakan jenis vaksin yang aman dan efektif melindungi anak Anda dan orang dewasa dari penyakit terkait HPV.
Kanker serviks dan vaksin HPV
CDC merekomendasikan agar praremaja menerima vaksinasi saat memasuki usia 11 atau 12 tahun agar memastikan bahwa mereka terlindungi dari HPV sebelum terpapar virus secara keseluruhan.
Mereka juga menyarankan bagi wanita dewasa dan perempuan remaja untuk mendapatkan rejimen dua atau tiga dosis.
Kebutuhan akan beberapa dosis akan memperlambat tingkat dimana wanita bisa divaksinasi.
Para peneliti menemukan bahwa semakin banyak orangi yang telah menerima vaksinasi, maka akan semakin berkurangnya penyebaran HPV pada tingkat populasi.
Vaksin HPV ini juga dapat mencegah kanker vagina dan vulva serta kanker dubur pada wanita.
Faktor risiko
Dengan kita mengenali tanda-tanda risikonya, kita dapat meningkatkan peluang deteksi dini kanker serviks dan HPV sebelum berkembang.
Menurut Healthline, faktor risiko kanker serviks, antara lain
- Sistem kekebalan melemah
- Penggunaan pil KB oral jangka panjang
- Penggunaan dietilstilbestrol selama kehamilan
Sedangkan, faktor risiko untuk HPV yaitu
- Hubungan seksual pertama saat usia muda
- Jumlah pasangan seksual yang tinggi
- Sistem kekebalan yang melemah
Hubungan antara perkembangan kanker serviks dan beberapa jenis HPV telah terbukti jelas. Apabila setiap wanita mengikuti program vaksinasi HPV, hal tersebut bisa mengurangi frekuensi kanker serviks.