Hal yang Paling Sering Sebabkan Keguguran

September 20, 2020 | Aqiyu

keguguran

Kehamilan adalah hal yang luar biasa yang dirsakan oleh wanita. Meski kehamilan banyak sekali tantangannya. Dimana jika kehamilan yang tidak sehat dan lancar dapat memicu keguguran. Itu mengapa, pada saat trimester pertama sangat rentan keguguran karena kandungan belum kuat.

Secara medis, keguguran bisa diartikan berhentinya kehamilan dengan sendirinya sebelum usia kehamilan 20 minggu. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan March of Dimes  menyebutkan, 50% dari kehamilan berakhir dengan keguguran dan lebih dari 80% kasus keguguran terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan.

Keguguran juga bukan semata disebabkan oleh sang ibu. Ada banyak faktor yang menyebabkan ibu hamil keguguran.Berikut hal yang paling menyebabkan ibu hamil keguguran yang perlu diketahui:

Kromosom abnormal

Kelainan kromosom bisa menyebabkan keguguran. Bahkan tercatat sekitar 50 persen keguguran di awal trimester disebabkan oleh kromosom abnormal. Salah satu kelainan kromosom yang paling dikenal adalah down syndrome karena memiliki 47 kromosom.

Kondisi Kesehatan tertentu

YesDok Ads

Risiko keguguran juga meningkat bila ibu hamil mengidap kondisi Kesehatan tertentu. Seperti adanya infeksi, penyakit kronis yang tidak terkontrol misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi, autoimun, dan masalah dengan rahim atau leher rahim.

Gaya hidup yang tidak sehat

Jangan sepelekan gaya hidup Anda Ketika hamil. Karena hal itu dapat memengaruhi Kesehatan kehamilan Anda. Hindari merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan cacat lahir bawaan pada bayi hingga keguguran.

Paparan zat kimia

Jangan sia-siakan kehamilan Anda, hindari terkena paparan zat kimia yang membahayakan kehamilan. Seperti terkena zat formaldehid, benzena, etilen oksida dan radiasi gas anestesi, pestisida untuk membunuh serangga dan tikus, serta kandungan arsenic yang mencemari air yang biasa digunakan keseharian. Sebaiknya Anda juga menghindari lingkungan yang berpolusi.

(Foto: planning, pregnancy, & parenting)

YesDok Ads