Infeksi coronavirus atau yang juga dikenal dengan Covid-19, menyebabkan infeksi di saluran pernapasan, di mana pasien akan mengalami gejala ringan hingga parah seperti batuk, demam, dan kesulitan dalam bernapas. Gejala-gejala ini biasanya akan muncul selama 2-14 hari sejak seseorang terpapar Covid-19.
Masih kurangnya informasi dan penelitian mengenai jenis virus baru ini, membuat banyak orang dirundung rasa panik. Terlebih Covid-19 dapat menimbulkan dampak yang parah bahkan berujung fatal pada orang-orang yang sudah lanjut usia, memiliki daya tahan tubuh yang lemah, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit jangka panjang, seperti diabetes.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang memang memengaruhi daya tahan tubuh. Itulah mengapa, timbul kekhawatiran yang lebih tinggi terhadap Covid-19 pada pasien diabetes.
Penyandang diabetes, khususnya mereka yang memiliki kontrol indeks glikemik yang buruk, memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular infeksi coronavirus. Penyandang diabetes dianggap sebagai kelompok berisiko tinggi oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu akibat penyakit kronis, orang-orang dengan diabetes menjadi mangsa empuk bagi coronavirus. Bahkan ini juga berlaku pada penyandang diabetes dengan indeks glikemik yang baik dan terkontrol.
Oleh karena itu, langkah terbaik untuk memperkecil risiko tertular Covid-19 adalah dengan terus mengonsumsi obat-obatan rutin dan melakukan pola hidup serta pola makan yang sehat. Jika Anda merasa perlu untuk mengunjungi dokter, pastikan Anda melakukannya melalui percakapan telepon atau online, sehingga dapat mengurangi risiko penyebaran virus. YesDok dapat diandalkan bagi Anda yang ingin melakukan konsultasi dengan dokter via video call.
Selain itu, ikuti juga langkah-langkah menghindari Covid-19 untuk penderita diabetes berikut ini:
(Foto: onedrop.today)
COPYRIGHT ©2022 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok