Pendarahan gastrointestinal (GI) bagian bawah terjadi ketika area saluran pencernaan bagian bawah berdarah. Darah sering muncul dalam tinja atau muntah tetapi tidak selalu terlihat meskipun bisa menyebabkan tinja terlihat hitam dan lembek.
Tingkat pendarahan bisa berkisar dari ringan hingga gejala berat dan bisa mengancam jiwa.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa berhenti dengan sendirinya. Namun pendarahan yang persisten dapat memicu kondisi medis yang serius.
Gejala
Tanda dan gejala pendarahan GI ada yang bisa terlihat jelas dan tertutup. Gejalanya tergantung pada area pendarahan termasuk organ yang digunakan oleh tubuh untuk mencerna dan mengeluarkan makanan.
Pendarahan bisa muncul dalam bentuk
Salah satu penyebab pendarahan GI dipicu oleh divertikulitis, yaitu peradangan atau infeksi yang terjadi pada divertikula atau kantong-kantong kecil yang menonjol di sepanjang saluran pencernaan.
Pendarahan GI dapat menjadi akut atau kronis. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan parah, sedangkan pendarahan kronis berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Seseorang juga bisa mengalami perdarahan saluran cerna atas, yang terjadi di antara kerongkongan dan segmen pertama usus kecil, yang dikenal sebagai duodenum.
Mereka juga bisa mengalami gejala yang berhubungan dengan kehilangan darah yang parah, sehingga dapat memicu gejala syok. Gejala syok termasuk
Orang dengan pendarahan GI kronis bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali. Dalam kasus ini, darah hanya dapat dideteksi dalam tinja atau muntahan menggunakan tes laboratorium.
Kapan perlu berkonsultasi ke dokter?
Apabila seseorang memiliki pendarahan secara tiba-tiba dan semakin parah, sangat penting untuk segera mencari perhatian medis.
Pemulihan pendarahan GI tergantung pada penyebabnya dan seberapa dini dokter mendiagnosis dan mengobatinya.
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok