Gejala COVID-19 Ringan dapat Sebabkan Kerusakan Jaringan Otak

March 21, 2022 | Helmi

ilustrasi brain mri

Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature mengungkapkan bukti kuat bahwa infeksi COVID-19 ringan dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak dan penyimpangan neurologis lainnya.

Studi besar ini adalah yang pertama melibatkan pasien yang menjalani pemindaian otak sebelum dan sesudah tertular COVID-19, The New York Times mencatat. Penelitian ini melibatkan 785 peserta berusia 51 hingga 81 tahun.

"Kami cukup terkejut melihat perbedaan yang jelas di otak bahkan dengan infeksi ringan," ujar Gwenaëlle Douaud, profesor ilmu saraf di Universitas Oxford dan penulis utama studi tersebut.

Peneliti menemukan kerusakan jaringan otak, terutama di bagian yang berhubungan dengan indera penciuman. Semua peserta terlibat dalam dua pemindaian otak dengan jarak sekitar tiga tahun. 

“Peserta yang terinfeksi COVID menunjukkan lebih banyak penurunan kognitif,” ujar Ahli imunologi Yale School of Medicine Dr. Akiko Iwasaki melakukan penelitian pada bulan Januari untuk menemukan potensi efek jangka panjang dari COVID.

Mereka menemukan bahwa mereka yang mengalami gejala yang lebih ringan dari virus mungkin dapat mengalami kerusakan neurologis jangka panjang.

"Penelitian terbaru kami sebagian besar dilakukan pada model tikus COVID-19, di mana kami sengaja memberi tikus infeksi pernapasan ringan dengan SARS-CoV-2," kata Iwasaki. 

"Kami mengukur apa yang terjadi di otak tujuh hari dan tujuh minggu setelah infeksi. Dan apa yang kami temukan adalah bahkan dengan infeksi yang sangat ringan kami masih melihat beberapa kerusakan signifikan pada sel-sel otak," tambahnya.

YesDok Ads