Flu, Tetap Berolahraga atau Pilih Istirahat?

October 06, 2019 | Iman

Flu merupakan penyakit yang tidak dapat dihindari, terutama jika Anda dihadapkan pada teman-teman kantor sudah lebih dulu terjangkit akan virus ini. Sayangnya beberapa dari kita pasti tidak mau melewatkan rencana sesi latihan hanya karena flu sedikit. Lantas, haruskah olahraga dengan keadaan flu?

Flu, atau infeksi saluran pernapasan bagian atas biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan dikaitkan dengan gejala seperti bersin, sakit tenggorokan, hingga batuk yang menggangu sistem kekebalan tubuh, kata direktur Wanita Pusat Kedokteran Olahraga di NYU-Langone di New York, Cordelia Carter pada laman yang dilansir Runners World.

Ketika Anda beraktivitas ini mengarahkan sel-sel kekebalan untuk bermigrasi ke tempat infeksi virus lalu memproduksi sel dan protein baru lain untuk mencegah sakit. Dengan kata lain, tubuh Anda mendukung sistem kekebalan tubuh untuk melawan flu dan demam. Jadi bagai mana sebaiknya?

Jumlah energi yang dibutuhkan tubuh Anda untuk melawan infeksi virus tergantung pada seberapa parahnya. "Jika Anda sakit, dan tubuh Anda sangat membutuhkan waktu untuk istirahat, kemungkinan besar Anda harus istirahat," kata Carter.

Namun banyak dari kita beranggapan bahwa aktivitas seperti berlari dapat membuat diri lebih baik. Meskipun ini bukan ilmu pasti, berlari dapat membantu karena olahraga melepaskan adrenalin yang juga disebut epinefrin, yang merupakan dekongestan alami. “Berlari dapat mengurangi beberapa kemacetan di hidung dan sinus, dan Anda masih akan merasakan endorfin alami yang tinggi ketika Anda selesai,” kata Carter. Inilah mengapa lari dapat membersihkan saluran hidung. Jika Anda memutuskan untuk berlari, jaga agar tidak terlalu berat dan pilihlah jarak yang lebih pendek.

Apakah Berolahraga Baik untuk Flu?

Setiap orang memiliki kekebalan tubuh yang berbeda dan keputusan ini kembali pada individu dan mempertimbangkan beberapa faktor, kata Carter. "Secara umum tidak masalah untuk olahraga seperti berlari dengan keadaan flu, tetapi masuk akal jika Anda mengurangi durasi, frekuensi, dan intensitasnya," Carter lebih jauh menjelaskan.

YesDok Ads

Namun jika Anda sudah memiliki kondisi di mana sebelumnya kebiasaan tersebut menyebabkan asma, mungkin berlari saat flu dapat memperburuk situasi. Turunkanlah intensitas latihan atau Anda dapst memilih olahraga lain seperti yoga atau berjalan cepat.

Di sisi lain, jika Anda merasa lemah, mudah pingsan, atau sesak napas, faktor-faktor ini bertentangan dengan keharusan berlari. Carter menyarankan agar seseorang lebih mementingkan masa istirahat dan fokus akan asupan cairan.

Kapan diri harus beristirahat?

Salah satu cara mudah untuk mengingat nasihat akan pentingnya istirahat yaitu ketika sakit Anda sudah menyerang bagian leher. Gejala-gejala yang melibatkan leher seperti sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, infeksi bronkial, muntah, diare, atau kelenjar bengkak membutuhkan waktu cuti dari aktivitas berlari.

Pada akhirnya, penting untuk mempertimbangkan tujuan dan apakah risiko berolahraga saat Anda sakit lebih terasa manfaatnya atau tidak. Meluangkan waktu istirahat memungkinkan tubuh Anda untuk fokus dalam memerangi infeksi daripada menghabiskan energi untuk kinerja dan pemulihan aktivitas fisik. “Pilih jalur yang akan mengarah pada pemulihan tercepat, bahkan jika itu berarti menghabiskan hari di sofa,” Carter manambahkan.

(Foto: biospace)

YesDok Ads