FDA Izinkan Penggunaan Obat COVID-19 Paxlovid

December 29, 2021 | Helmi

paxlovid

Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan izin penggunaan pil antivirus baru Pfizer untuk diberikan kepada orang dewasa dan anak-anak di atas usia 12 tahun yang menghadapi risiko rawat inap yang tinggi.

Obat yang bernama Paxlovid tersebut dirancang untuk mengobati orang dengan gejala awal COVID-19.

Ini adalah pengobatan COVID-19 pertama dalam bentuk pil. Obat-obatan yang sebelumnya diizinkan memerlukan infus atau suntikan. Paxlovid akan tersedia secara gratis.

Obat bikinan Pfizer ini diharapkan efektif melawan varian Omicron karena mereka tidak menargetkan protein lonjakan virus corona baru, tempat mutasi varian berada.

Awal bulan ini, Pfizer mengumumkan bahwa Paxlovid mengurangi risiko rawat inap karena COVID-19 yang parah sebesar 89 persen dalam waktu 3 hari sejak timbulnya gejala.

Pfizer mengkonfirmasi bahwa temuan ini sama dengan hasil uji coba skala kecil yang diumumkan perusahaan bulan lalu.

Pfizer membagikan datanya dengan FDA sebagai bagian dari pengajuan bergulir yang sedang berlangsung untuk otorisasi penggunaan darurat (EUA).

Studi Pfizer melibatkan lebih dari 2.200 orang dengan risiko tinggi mengembangkan COVID-19 yang parah.

Para peneliti menemukan Paxlovid secara signifikan mengurangi risiko rawat inap atau kematian dibandingkan dengan plasebo ketika diminum dalam waktu 3 hari dari gejala awal.

Bahkan jika diberikan dalam waktu 5 hari, obat tersebut tetap mengurangi risiko rawat inap dan kematian hingga 88 persen.

Menurut data Pfizer, obat ini sangat efektif dalam mengurangi viral load (jumlah virus dalam tubuh). Temuan menunjukkan pengurangan 10 kali lipat dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Menurut Pfizer, Paxlovid adalah protease inhibitor yang dimaksudkan untuk menghentikan virus corona baru yang menyerang tubuh kita.

Inhibitor protease adalah jenis obat yang dapat mencegah virus bereplikasi di dalam sel-sel dalam tubuh manusia, membuatnya kurang mampu menyebar dan menyebabkan penyakit parah.

YesDok Ads