Fakta Tentang Vaksin Covid-19 Sinopharm

Vaksin Covid-19 buatan Sinopharm tiba pertama kali di Indonesia pada 30 April 2021. Vaksin ini merupakan jenis vaksin dengan platform virus yang diinaktifkan (inactivated virus). Vaksin produksi Sinopharm telah didaftarkan di Indonesia dan didistribusikan PT. Kimia Farma dengan nama Sars-Cov-2 Vaccine Vero Call Inactivated.

Berikut fakta yang perlu diketahui tentang Sinopharm, mulai dari jenis vaksin, dosis yang diberikan hingga kedatangannya di Indonesia, sebagai berikut:

1. Satu kemasan vial vaksin jadi berisi 1,5 ml untuk 1 dosis vaksin dan diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak penyuntikan 21 hingga 28 hari.
2. Vaksin ini ditujukan untuk orang dewasa > 18 tahun.
3. Badan POM terbitkan EUA (Izin Penggunaan Darurat) pada tanggal 29 April 2021. Ini artinya, Sinopharm menjadi vaksin corona ketiga yang disetujui BPOM
4. Vaksin produksi Sinopharm tiba pertama kali di Indonesia sebanyak 482.400 dosis.
5. Pemerintah Persatuan Emirat Arab mendonasikan 500.000 dosis vaksin dan tiba di Indonesia pada 1 Mei 2021.
6. Vaksin ini telah disetujui penggunaannya oleh 40 negara di antaranya Uni Arab Emirates, Bahrain, Brunei Darussalam, dan Pakistan.
7. Vaksin Sinopharm merupakan vaksin Covid-19 buatan negara Asia pertama yang mendapat persetujuan darurat dari WHO.

Hasil uji klinis terhadap vaksin Sinopharm ini menunjukkan tingkat imunogenisitas vaksin adalah 14 hari setelah suntikan dosis kedua. Sedangkan untuk netralisasi antibodinya adalah 99,92% untuk dewasa dan 100% untuk lansia. Kelebihan lain dari vaksin buatan Sinopharm yakni dapat disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius. Bahkan vaksin Sinopharm juga merupakan vaksin pertama yang dilengkapi dengan pemantau suhu pada botolnya. Serta KIPI yang ditimbulkan dari vaksin ini terbilang ringan.

Menurut WHO, penambahan vaksin buatan Sinopharm dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di dunia. WHO juga menyatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinopharm aman dan efektif digunakan. Di Indonesia sendiri, vaksin Covid-19 buatan Sinopharm ini akan digunakan dalam vaksinasi skema gotong royong yang dikoordinir oleh Kadin Indonesia.

(Foto: Time Magazine)