Eits, Jangan Terbakar Amarah! Lakukan 3M Sebelum Marahi Anak

April 15, 2019 | Dina

Tingkah anak memang menggemaskan. Namun tidak jarang perilaku mereka menguras tenaga dan kesabaran orang tua. Salah satu hal yang ingin Anda lakukan saat Si Kecil berulah adalah marah, karena terbakar amarah.

Namun ingat, marah pada anak biasanya tidaklah seutuhnya membuat suasana semakin baik, tetapi lebih sering justru memperburuk keadaan. Alih-alih ingin membuat anak semakin menjadi.

Untuk itu, dokter anak sekaligus penulis tentang pengasuhan di beberapa media dari Naperville, Illinois, AS, memberikan tiga kita yang dapat orang tua lakukan untuk mengurangi stress agar tidak kelepasan amarah kepada anak.

Langkah yang diberikan ini menurutnya dapat membuat Anda ‘berbaikan’ kembali dengan Si Kecil. Dirinya memberikan nama kita ini dengan 3S (sigh, see, start). Bila dialih bahasakan ke Bahasa Indonesia menjadi 3M (Menghela napas, Melihat, dan Mulai). Metode ini menurut Alison dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kebijaksanaan orang tua dan membuat lebih terkoneksi dengan anak-anak mereka.

Berikut adalah penjelasan dari 3M adalah:

Menghela Napas

Begitu Anda merasa emosi dalan hati Anda seperti mau meledak, segera menghela napas. Alih-alih berteriak, cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam dan buang perlahan. Pastikan Anda mengeluarkan kembali udara yang Anda hirup selambat mungkin.

YesDok Ads

Napas yang lambat akan menenangkan dan membuat Anda dapat berpikir lebih jernih. Bernapas bisa sebagai teknik relaksasi untuk mengelola stres dan sakit kepala. Kuncinya adalah fokus pada menghilangkan ketegangan dengan bernapas melalui diafragma, mengisi perut dengan udara.

Bernapas dalam dapat membantu mengurangi keparahan dan frekuensi ketegangan sakit kepala yang berhubungan dengan stres, memperlambat denyut jantung, tekanan darah rendah dan mengurangi kelelahan.

Melihat

Ketika menjadi orang tua, Anda dituntut untuk lebih fleksibel. Tidak semua yang Anda harapkan atau rencanakan akan berjalan mulus. Untuk itu, alih-alih menjadi stres karena hal-hal yang membuat Anda menjadi tidak terkendali, berusahalah untuk memegang kendali kembali. Lihatlah anak Anda, lihatlah situasi Anda, lihat apa yang sudah Anda lakukan.

Mulai

Mulailah mendengarkan anak Anda. Mulailah berpikir tentang mengganti semua rencana Anda dengan apa yang mungkin bisa dijalankan. Mulailah mencari tahu apa yang membuat anak Anda tidak mengikuti perkataan Anda, apakah karena Anda mengatakannya dengan tidak jelas, penuh emosi, atau karena lain hal. Yang paling penting menurut Alison, mulailah menerima bahwa Anda tidak harus melakukan semuanya dengan sempurna.

(Foto: TheAwl)

YesDok Ads