Efek Samping Konsumsi Cokelat Berlebih pada Balita

May 08, 2020 | Claudia

Cokelat

Cokelat disukai oleh banyak orang khususnya anak-anak. Rasanya yang manis seolah memberikan kebahagiaan kala dimakan sebagai camilan. Tak heran, jika banyak anak yang menyukai cokelat, tapi amankah cokelat dikonsumsi oleh anak yang masih berusia balita?

Konsumsi cokelat dalam porsi sedang pada balita, sebenarnya tidak membahayakan, apalagi jika cokelat yang dikonsumsi adalah jenis dark chocolate yang justru akan memberikan manfaat kesehatan. Namun, dark chocolate biasanya memiliki rasa yang pahit, sehingga hanya sedikit anak yang menyukainya. Alih-alih dark chocolate, banyak orang tua yang memberikan cokelat susu dengan rasa super manis.

Cokelat jenis inilah yang berbahaya apalagi jika dikonsumsi dalam porsi banyak. Ada beberapa efek samping yang akan muncul jika anak terlalu banyak mengonsumsi cokelat dengan rasa yang sangat manis. Apa saja?

Obesitas

Siapa bilang obesitas hanya dapat terjadi pada orang dewasa? Obesitas juga bisa terjadi pada balita, dan ini merupakan masalah umum yang dihadapi secara global. Obesitas dan komplikasinya menempati urutan pertama dalam daftar efek buruk cokelat pada balita. Balita yang mengalami obesitas lebih rentan untuk mengalami sejumlah masalah kesehatan lainnya.

Diabetes tipe-2

YesDok Ads

Diabetes tipe-2 juga menjadi salah satu penyakit yang bisa menyerang anak balita. Ini semua terjadi akibat meningkatnya konsumsi makanan cepat saji dan cokelat. Dalam jangka panjang, konsumsi cokelat berlebih pada balita dapat memengaruhi sensitivitas insulin, yang kemudian bisa menyebabkan diabetes tipe-2.

Hiperaktif

Cokelat mengandung gula rafinasi yang dapat memasuki aliran darah ketika dikonsumsi. Hal ini dapat menyebabkan pelonjakan kadar gula darah, yang kemudian bisa membuat anak menjadi hiperaktif.

Kecanduan

Jika anak terlalu sering mengonsumsi cokelat, lama-kelamaan cokelat akan menjadi candu baginya. Jika sudah begini, akan sulit bagi orang tua melepaskan cokelat dari anaknya, sehingga menempatkan anak pada risiko tinggi masalah kesehatan yang tidak diinginkan. Sangat dibutuhkan peran penting orang tua dalam mengawasi apa saja yang dikonsumsi oleh anaknya. Batasi segera jika anak mulai berlebihan dalam mengonsumsi cokelat atau makanan lainnya.

(Freepik/drobotdean)

YesDok Ads