Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengumumkan daftar obat yang mengandung etilen glikol di atas batas aman. Kandungan etilen glikol dicurigai menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut yang menimpa banyak anak di Indonesia
Etilen glikol adalah senyawa industri yang berguna yang ditemukan di banyak produk konsumen. Contohnya termasuk tinta, pulpen, pelarut, cat, plastik, dan kosmetik.
Etilen glikol terurai menjadi senyawa beracun dalam tubuh. Etilen glikol dan produk sampingannya yang beracun pertama-tama mempengaruhi sistem saraf pusat (SSP), kemudian jantung, dan akhirnya ginjal. Mengonsumsinya cukup dapat menyebabkan kematian.
Lantas mengapa kandungan berbahaya ini bisa ada di dalam obat? Diduga bahwa cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) kemungkinan berasan dari bahan tambahan lainnya, seperti polietilen glikol, sorbitol, propilen glikol dan gliserin/gliserol.
Bahan-bahan tersebut termasuk berbahaya hingga dilarang untuk pembuatan obat dalam bentuk sirup. Tetapi terdapat ambang batas aman yang ditetapkan oleh BPOM sebanyak 0,5 mg/kg berat badan per hari.
Etilen glikol dapat diserap tubuh dengan cepat. Efeknya berbeda tetapi ada beberapa tahapan yang terjadi, menurut penjelasan CDC:
Kondisi gagal ginjal akut biasanya akan muncul satu hingga tiga hari setelah tubuh menyerap etilen glikol.
Berikut ini gejala atau efek samping etilen glikol setelah menyerap di tubuh, seperti dilansir dari Medical News Today:
Gejala tahap pertama
Gejala tahap kedua
Gejala tahap ketiga
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok