Dukungan Keluarga Bantu Lansia Beradaptasi dengan Keadaan New Normal

September 08, 2020 | Iman

Lansia

Di era new normal ini, tak hanya kesehatan fisik dan mental kita saja yang harus dijaga. Kesehatan mental dan fisik orangtua kita pun harus lebih diperhatikan. Bagaimana bentuk dukungan kita demi menjaga orangtua tetap sehat?

Sejak tahun 2000, Indonesia menjadi aging society dengan jumlah penduduk berusia lanjut (lansia) lebih dari 7 persen. Sebuah penelitian memproyeksikan jumlah lansia akan semakin meningkat dari 20-an juta jiwa (sekitar 9 persen) pada 2019 menjadi hampir 20 persen dari total jumlah penduduk pada 2045.

Proses menua merupakan hal yang pasti yang terjadi secara alami. Proses tersebut dapat berujung menjadi proses menua yang sukses, biasa saja, atau berada dalam kondisi dengan berbagai penyakit fisik dan mental sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 

Lansia dengan proses menua sukses, tidak hanya berarti sehat jiwa dan raga namun juga memiliki kemampuan aktivitas fisik, daya pikir, dan hubungan interpersonal/interaksi sosial yang baik, serta kehidupan yang produktif.

Di era pandemi COVID-19 dan tatanan baru (new normal), lansia perlu diberikan pengertian yang memadai mengenai kondisi tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami. Semua kelompok usia berisiko untuk terinfeksi COVID-19, namun lansia berisiko lebih tinggi terkena infeksi dan kematian akibat COVID-19. 

Hal ini disebabkan karena proses menua pada sistem kekebalan tubuh membuat daya tahan tubuh relatif menjadi lebih rendah. Selain itu, lansia umumnya telah memiliki berbagai penyakit kronik seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penurunan fungsi ginjal, dan penyakit paru obstruksi kronik yang meningkatkan risiko komplikasi penyakit.

Kunci utama agar lansia tetap sehat di era pandemi COVID-19 dan tatanan baru (new normal) adalah dengan tetap berada di rumah dan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut. 

1. Jaga jarak

Upayakan sebisa mungkin menjaga jarak fisik dengan orang lain minimal 1 meter. Hindari bersentuhan dengan orang lain termasuk bersalaman, serta jauhi orang sakit. Keluarga dan kerabat yang sedang sakit flu diharapkan tidak melakukan kontak dengan lansia karena dikhawatirkan akan menularkan virus yang sedang diidapnya.

YesDok Ads

2. Jaga kebersihan dan kesehatan

Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizier. Tetap rutin minum obat sesuai anjuran dokter dan berjemur di sinar matahari pagi.

3. Cukup asupan gizi

Pastikan asupan gizi yang cukup dan tetap menjaga kebersihan rongga mulut (oral hygiene) dengan baik. Asupan gizi seimbang dengan memperhatikan kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Jenis dan konsistensi makanan disesuaikan dengan kondisi medis, kemampuan makan, mengunyah, dan menelan, serta preferensi lansia.

4. Cukup aktivitas fisik

Meski tidak dapat leluasa beraktivitas di luar rumah, tetap lakukan latihan jasmani secara rutin di rumah. Latihan jasmani juga dapat dilakukan bersama-sama dengan teman sesama kelompok olahraga atau kelompok senam seminat secara virtual.

5. Cukup tidur

Upayakan lansia dapat cukup beristirahat, serta mencapai kualitas dan kuantitas tidur yang cukup, yaitu sekitar 6-8 jam sehari atau lebih.

YesDok Ads