Diet
+1

Doyan Makan Tidak Sehat? Awas Bahaya Penyakit Kardiovaskular Mengintai

December 08, 2020 | Helmi

junk food

Makan makanan yang tidak sehat sejak usia muda dapat menyebabkan penyakit jantung di kemudian hari. Terutama jika makanan yang Anda konsumsi penuh dengan makanan penyebab peradangan seperti daging olahan, daging merah, minuman manis, dan minyak olahan.

Para peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health mengikuti lebih dari 200.000 profesional perawatan kesehatan AS berusia antara 24 dan 40, selama 24 hingga 32 tahun.

Setiap empat tahun, peserta melaporkan jenis makanan yang mereka makan dan seberapa sering.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan yang kaya akan efek inflamasi memiliki risiko 38% lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular (CVD), termasuk serangan jantung dan stroke, dibandingkan mereka yang melaporkan diet yang lebih sehat.

Studi ini dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology edisi November.

Makanan olahan berperan besar dalam peradangan. Ini adalah makanan olahan yang umumnya mengandung lemak trans dan lemak jenuh, keduanya diketahui dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Selain kategori makanan yang sudah disebutkan, keju olahan, makanan asap, produk gandum olahan, dan cokelat manis adalah contoh makanan yang bisa menyebabkan inflamasi, ujar Dana Weiner, ahli diet terdaftar di Sheba Medical Center, Tel Hashomer, Israel.

Penelitian membuktikan bahwa makanan tersebut dapat menyebabkan peradangan pada tubuh.

Peradangan adalah pertahanan sistem kekebalan terhadap penyerang dan infeksi. Peradangan dalam waktu singkat dimaksudkan untuk membantu tubuh Anda sembuh.

YesDok Ads

Namun, peradangan jangka panjang dapat merusak pembuluh darah, sel, dan jaringan, yang menyebabkan masalah kardiovaskular, serta kondisi kronis lainnya.

Satu studi menunjukkan hubungan penting antara lemak trans dan zat dalam darah yang disebut CRP yang menunjukkan adanya peradangan di tubuh.

Pada mereka yang mengonsumsi lemak trans paling banyak, 73% menunjukkan tingkat CRP yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang makan paling sedikit.

“Orang dengan pola makan yang tidak sehat sering kali adalah orang yang sama yang juga tidak berolahraga dan memiliki tekanan darah, kolesterol, dan profil diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, yang semuanya membuat mereka berisiko terkena penyakit jantung dan stroke,” kata Anuj R. Shah, MD, seorang ahli jantung dan pendiri Apex Heart and Vascular di New Jersey.

Merokok dan kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

“Kami melihat hasil yang luar biasa pada tes jantung mereka yang menunjukkan penurunan kandungan plak, serta menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar lipid, atau kolesterol,” ujar Dr Shah.

Untuk menghindari masalah ini, disarankan untuk memulai gaya hidup dan pola makan yang sehat. Semakin cepat Anda mulai makan lebih sehat, maka semakin membantu kesehatan Anda.

“Kami merekomendasikan seluruh populasi untuk makan pola makan nabati, yang berarti lebih sedikit daging, lebih sedikit makanan olahan, dan lebih banyak makanan anti-inflamasi. Bahkan jika Anda sudah memiliki penyakit jantung, tidak ada kata terlambat untuk mengubah kebiasaan makan dan gaya hidup Anda," pungkasnya.

YesDok Ads