Dosis Booster Vaksin Astrazeneca Diklaim Mampu Atasi Berbagai Varian Virus

January 15, 2022 | Iman

Vaksinasi

Hasil positif dari analisis awal uji klinik keamanan dan imunogenisitas yang sedang berlangsung (D7220C00001) menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca (ChAdOx1-S [Rekombinan]), ketika diberikan sebagai booster dosis ketiga, meningkatkan respons imun terhadap varian Beta, Delta, Alpha dan Gamma, sementara analisis sampel terpisah dari uji coba menunjukkan peningkatan respons antibodi terhadap varian Omicron.

Hasilnya diamati di antara individu yang sebelumnya divaksin dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca atau mRNA.

Uji klinik Fase IV yang terpisah, yang dilaporkan dalam The Lancet menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksin COVID-19 AstraZeneca secara substantif meningkatkan kadar antibodi setelah rangkaian vaksinasi primer dengan vaksin inaktif CoronaVac (Sinovac Biotech).

Data-data ini menambah bukti ilmiah tentang vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai booster terlepas dari vaksinasi primer yang digunakan.

Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D, AstraZeneca, Sir Mene Pangalos, mengatakan Vaksin COVID-19 AstraZeneca telah melindungi ratusan juta orang dari COVID-19 di seluruh dunia dan data-data ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki peran penting sebagai booster dosis ketiga, termasuk apabila diberikan pada seseorang yang telah menerima vaksin lain sebelumnya.

“Mengingat urgensi pandemi yang sedang berlangsung dan respons kekebalan vaksin COVID-19 AstraZeneca yang meningkat terhadap varian Omicron, kami akan terus memproses pengajuan ini kepada otoritas terkait di seluruh dunia untuk  penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai booster dosis ketiga,” ucap Pangalos.

Chief investigator and director of the Oxford Vaccine Group di Universitas Oxford, Profesor Sir Andrew J Pollard menuturkan, Studi penting ini menunjukkan bahwa dosis ketiga Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diberikan setelah dua dosis awal vaksin yang sama, atau setelah mRNA atau vaksin inactivated, meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19 secara signifikan.

“Vaksin Oxford-AstraZeneca cocok sebagai pilihan untuk meningkatkan kekebalan pada populasi yang ada di negara-negara yang mempertimbangkan program booster, demi menambah perlindungan yang telah diperoleh dari dua dosis pertama,” terangnya.

 Studi sebelumnya mendukung vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai booster dosis ketiga sebagai bagian dari jadwal homolog atau pun heterology. Dalam sub analisis dari uji klinik COV001 dan COV002, dosis ketiga vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diberikan setidaknya enam bulan setelah dosis kedua meningkatkan kadar antibodi secara signifikan dan mempertahankan respons sel T.

Vaksin tersebut juga menghasilkan aktivitas penetralan yang lebih tinggi terhadap varian Alpha, Beta, dan Delta, dibandingkan dengan pemberian dua dosis. Uji klinik COV-BOOST juga menunjukkan bahwa booster vaksin COVID-19 AstraZeneca menginduksi respon kekebalan yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kontrol terhadap varian Delta dan galur asli setelah rangkaian vaksinasi primer dengan AstraZeneca atau Pfizer BioNtech (BNT162b2).

(Foto: pixabay)

YesDok Ads