Ditemukan Varian Baru Virus Corona, Lebih Ganas?

December 27, 2020 | Aqiyu

mutasi virus corona

Beberapa negara termasuk Indonesia masih harus berjuang untuk melawan virus corona. Melansir laman covid19.go.id, update per Sabtu, 26 Desember 2020 di Indonesia mencapai 706.837 kasus positif. Sementara jumlah kesembuhan mencapai 576.693 orang dan jumlah meninggal dunia sebanyak 20.994 orang.

Belum melandainya kurva penularan dan penyebaran covid-19, dikabarkan muncul varian baru virus corona. Varian baru dari mutasi virus corona ditemukan di Inggris dan telah menyebar ke sejumlah negara meliputi Denmark, Australia, Afrika Selatan dan Belanda. Bahkan akibatnya di beberapa negara melakukan penutupan kembali untuk penerbangan.

Mutasi virus adalah hal yang normal dan umum terjadi. Virus biasanya bermutasi sebanyak 1-3 kali hingga sepanjang waktu. Mneurut Labus, professor Ravi Gupta dari University of Cambridge mengatakan bahwa banyak mutasi yang tidak berpengaruh pada virus, kecuali jika menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Mengenai jenis baru virus corona ini, WHO sendiri mengatakan bahwa jenis baru virus corona ini tidak lebih berbahaya atau mematikan dari jenis sebelumnya. Sampai saat ini pun belum ada laporan varian baru COVID-19 di Inggris meningkatkan keparahan. Namun, mutasi jenis baru virus corona ini disebut memiliki kemampuan menular yang lebih cepat hingga 17 kali. Dikhawatirkan jika mutasi varian baru virus corona tersebut masuk ke Indonesia maka angka pertumbuhan kasus bisa meningkat tiga kali lipat.

YesDok Ads

Jika gejala umum virus corona adalah batuk, pilek disertai demam tinggi, sakit tenggorokan, hilangnya indera penciuman. Maka gejala baru dari mutasi virus corona meliputi kehilangan nafsu makan, ruam kulit, sakit kepala, diare, delirium atau kebingungan, hingga nyeri otot.

Lantaran masih tingginya penambahan kasus positif setiap harinya, masyarakat diimbau untuk tidak lengah dan tidak kendor menerapkan protokol kesehatan yakni dengan mencuci tangan, menjaga jarak dan terus menggunakan masker saat beraktivitas.

(Foto: DNA India)

YesDok Ads