Diet
+1

Diet Rendah Karbohidrat vs Rendah Lemak, Mana yang Terbaik?

July 04, 2021 | Iman

Program diet

Banyak orang mencari pola diet yang cocok untuk tujuan penurunan berat badan.

Sejak lama diet rendah karbohidrat dirasa efektif akan hal ini. Sekarang muncul metode baru yakni diet rendah lemak yang dirasa memiliki manfaat yang tak kalah baiknya. Lantas mana yang paling baik?

Mengenal Diet rendah karbohidrat

Diet rendah karbohidrat membatasi asupan karbohidrat Anda ke tingkat yang berbeda-beda. Misalnya kurang dari 10% dari total kalori harian, atau 20–50 gram per hari dengan diet 2.000 kalori.

Perhatikan bahwa diet sangat rendah karbohidrat sering kali bersifat ketogenik, yang berarti bahwa diet tersebut secara signifikan membatasi asupan karbohidrat untuk menginduksi ketosis, keadaan metabolisme di mana tubuh Anda menggunakan lemak untuk energi alih-alih karbohidrat. Karena karbohidrat berkurang, asupan protein dan lemak cenderunh ditambah.

Umumnya, diet rendah karbohidrat membatasi makanan seperti minuman manis, makanan yang dipanggang, permen, dan permen. Beberapa versi juga dapat membatasi sumber karbohidrat sehat, seperti biji-bijian, sayuran bertepung, buah-buahan tinggi karbohidrat, pasta, dan kacang-kacangan.

Mengenal diet rendah lemak

Diet rendah lemak melibatkan pembatasan asupan lemak hingga kurang dari 30% dari total kalori harian. Makanan berlemak tinggi seperti minyak goreng, mentega, kacang-kacangan, dan produk susu biasanya dibatasi.

Sebaliknya, Anda seharusnya makan makanan rendah lemak alami seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, putih telur, dan daging unggas tanpa kulit. 

Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

YesDok Ads

Berbagai penelitian telah membandingkan efek diet rendah karbohidrat dan rendah lemak pada penurunan berat badan.

Studi menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat mungkin lebih efektif untuk menurunkan berat badan jangka pendek daripada diet rendah lemak. Menurut sebuah penelitian 6 bulan yang lebih lama pada 132 orang dengan obesitas, mereka yang mengikuti diet rendah karbohidrat kehilangan berat badan 3 kali lebih banyak daripada mereka yang mengikuti diet rendah lemak.

Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dan rendah lemak mungkin sama efektifnya dalam jangka panjang.

Menurut studi dari 17 penelitian menyebut kehilangan berat badan secara signifikan lebih banyak pada diet rendah karbohidrat daripada diet rendah lemak. Meskipun diet rendah karbohidrat masih lebih efektif setelah 12 bulan, perbedaan antara keduanya perlahan menurun seiring waktu.

Efek lapar dan nafsu makan

Studi umumnya menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat mengurangi rasa lapar dan meningkatkan suasana hati dibandingkan dengan diet rendah lemak. Hal ini mungkin karena efek pengisian protein dan lemak. Kedua makronutrien ini memperlambat pengosongan perut Anda untuk membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Efek kadar gula darah

Kadar gula darah yang rendah dapat meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan efek samping yang serius seperti kegoyahan, kelelahan, dan perubahan berat badan yang tidak disengaja. 

Satu studi pada 56 orang dengan diabetes tipe 2 menentukan bahwa diet rendah karbohidrat lebih efektif dalam mengendalikan gula darah, meningkatkan penurunan berat badan, dan mengurangi kebutuhan insulin, dibandingkan dengan diet rendah lemak.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads