Deretan Fakta Terkini Terkait Varian Omicron Menurut Ahli

January 29, 2022 | Aqiyu

Omicron

Varian Covid-19 terbaru yakni Omicron membuat lonjakan kasus positif meroket Kembali. Omicron diketahui menyebabkan kenaikan kasus lebih tinggi dibandingkan varian Delta. Hal ini dikarenakan varian Omicron lebih mudah menular dan dapat menular pada orang yang pernah terinfeksi sebelumnya.

Mengutip Satgas Covid-19, para ahli sudah mempublikasikan beberapa fakta baru terkait dengan Omicron sebagai berikut:

  1. Masa inkubasi atau munculnya gejala sejak pertama kali terpapar virus cenderung lebih cepat daripada varian lain.
  2. Gejala pada varian Omicron tidak spesifik namun disinyalir lebih ringan.
  3. Angka rawat inap di rumah sakit lebih rendah dibandingkan varian Delta.
  4. Dapat menular pada orang yang terinfeksi sebelumnya.
  5. Masih dapat terdeteksi dengan RT-PCR maupun rapid antigen.
  6. Vaksin masih banyak berperan dalam mencegah keparahan gejala dan kematian, namun berkurang efektivitasnya.
  7. Untuk terapi pengobatan, obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk Omicron.

Selain itu, hal lain yang mengejutkan dari varian Omicron adalah kemunculan ‘siluman’ Ba.2 yang dijuluki son of omicron. Karena varian ini memiliki Sebagian besar mutase yang sama dengan varian Omicron. Varian Ba.2 disebut tidak memiliki banyak mutase baru yang berpengaruh pada cara kerja virus. Sementara julukan ‘siluman’ pada varian ini karena dinilai agak sulit terdeteksi oleh beberapa alat tes Covid-19.

YesDok Ads

Menurut Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sejauh ini Ba.2 sudah terdeteksi di 49 negara dengan lebih dari 10.800 kasus yang dilaporkan. Kasus ini terjadi di negara Eropa salah satunya adalah Denmark. Namun, sampai saat ini WHO belum memutuskan apakah varian Ba.2 ini masuk dalam varian pengawasan (variant of concern) atau varian yang diperhatikan (variant of interest). Pasalnya, belum ditemukan bukti tentang peningkatan keparahan penyakit akibat Ba.2.

(Foto: BBC)

YesDok Ads