Microwave merupakan alat yang efisien dipergunakan untuk menghangatkan jika Anda ingin menyajikan makanan yang segera dikonsumsi.
Namun dibalik efisiennya tersebut, microwave diklaim dapat menimbulkan radiasi yang berbahaya pada makanan. Apakah klaim tersebut benar?
Mengutip GoodRx Health, FDA (Food and Drug Administration) turut meregulasi pembuatan oven microwave. Saat produsen memproduksi microwave, mereka perlu memastikan segala produk microwave memenuhi persyaratan keselamatan FDA’s Center for Devices and Radiological Health. Apabila microwave tersebut telah memenuhi syarat, maka mereka aman digunakan.
WHO juga menyatakan bahwa walaupun ada kesalahpahaman ini, makanan yang Anda panaskan di microwave tidak membuatnya menjadi radioaktif. Mereka mempunyai anggapan bahwa tingkat radiasi dari microwave jauh dibawah jumlah yang mampu menyebabkan bahaya.
Radiasi oven microwave tidak memicu kanker dan belum ada bukti yang berkorelasi antara keduanya. Guna microwave hanya untuk memanaskan makanan.
Pengaruh microwave pada kandungan nutrisi makanan
Healthline melansir bahwa segala cara memasak dapat memengaruhi nilai gizi makanan tersebut.
Faktor utama yang paling berkontribusi yaitu suhu, waktu memasak serta metode Anda memasak. Dalam proses merebus, nutrisi yang larut dalam air dalam makanan dapat berkurang. Oleh karena itu, mayoritas orang memilih metode menggunakan microwave untuk mempertahankan nutrisi dibandingkan metode direbus atau digoreng.
Pada proses microwave, waktu memasaknya umumnya membutuhkan waktu yang singkat dan suhu nya rendah.
Penting untuk memerhatikan beberapa hal berikut sebelum Anda menghangatkan makanan di microwave
- Ikuti petunjuk penggunaan microwave
- Hindari memasak terlalu lama di microwave
- Jangan berdiri terlalu dekat microwave
- Hindari menggunakan wadah plastik saat memanaskan makanan
- Rutin membersihkan microwave
