Dampak Stres Pada Kulit

November 05, 2019 | Kaifia

Sebuah riset yang melibatkan 2.200 orang dewasa di Jepang berusia 18 tahun ke atas dan didapatkan sekitar 3 persen responden mengeluh mengalami gatal kronis di kulit saat mereka mengalami stres. Penelitian ini diketuai oleh Dr Yosuke Yamamoto dari Kyoto University di Japan. Hasil dari penelitian ini juga telah dilaporkan dalam Archives of Dermatology.

Partisipan diharuskan mengisi buku harian selama satu bulan dan menjawab kuesioner Perceived Stress Scale untuk mengukur tingkat stres. Dalam hal ini juga dilihat seberapa sering partisipan merasa gugup dan stres selama 1 bulan itu. Buku harian itu sendiri berguna untuk mengetahui apa yang dirasakan oleh partisipan termasuk rasa gatal di kulitnya. Secara keseluruhan, partisipan dengan kulit yang gatal memiliki skala stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan partisipan lainnya. Semakin sering gatal itu muncul, maka semakin tinggi skalanya

Hasil lain yang ditemukan adalah, jika gejala tersebut tidak terkontrol dengan baik dan frekuensi tinggi, maka bisa menjadi sumber masalah psikologis pada orang itu selain masalah fisik. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat mendiagnosis depresi klinis atau gangguan kesehatan mental lainnya. Tapi nilai yang didapatkan bisa menjadi indikator adanya tekanan psikologis secara umum.

Para peneliti berpikir bahwa tingkat stres yang tinggi nantinya akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, hormon dan sistem kardiovaskular. Jika berlangsung terus menerus bisa menimbulkan efek jangka panjang yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik.

Stres membawa perubahan pada sel-sel kekebalan yang ditemukan pada kulit yang menyebabkan mereka menjadi aktif, membentuk respon imun yang hiperaktif yang menghasilkan gatal kronis. Meskipun sel-sel kekebalan melayani fungsi penting dengan melindungi kulit dari menyerang patogen seperti bakteri dan ragi, ketika respon kekebalan tubuh kita menjadi terlalu kuat, maka membuahkan berkembangnya iritasi pada kulit, peradangan, dan gatal-gatal.

Dengan memahami mekanisme stres menyebabkan kondisi kulit yang terkait dengan gatal kronis, para peneliti berharap untuk dapat melakukan terapi langsung dengan mengurangi respon hiperaktif yang ditimbulkan oleh sel-sel kekebalan di kulit sebagai respon terhadap stres.

Menariknya, steroid topikal (obat steroid yang dioleskan pada kulit) yang sering digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kulit berhubungan dengan efek gatal, memberikan dukungan lebih lanjut terhadap peran sistem kekebalan tubuh dalam memicu gatal kronis.

(Foto: Healthline.com)

YesDok Ads