Dampak Kebanyakan Junk Food Saat Hamil

September 04, 2021 | Aqiyu

junk food

Selama masa kehamilan, ibu hamil wajib menjaga pola makan serta harus cerdas dalam memilih makanan. Namun terkadang, ibu hamil mengalami ngidam ingin makanan ini itu tidak terkecuali junk food. Tidak dapat dipungkiri jika junk food memang menggoda lidah.

Tapi ibu hamil sebaiknya menghindari junk food selama masa kehamilan. Junk food sangat minim kandungan gizi dan cukup nutrisi bagi perkembangan otak, tulang dan sistem kekebalan tubuh dan janin. Serta bila dikonsumsi secara berlebihan dapat berdampak buruk pada janin. Sejumlah penelitian mengatakan ibu hamil yang mengonsumsi makanan rendah nutrisi seperti junk food berisiko memiliki anak obesitas. Berikut dampak kebanyakan junk food saat hamil:

Berat badan berlebih

Mengonsumsi junk food setiap hari dapat membuat anak memiliki berat badan berlebihan. Selain berdampak pada janin, junk food juga dapat meningkatkan risiko preeklamsia hingga diabetes gestasional pada ibu hamil.

Berat lahir rendah

Kadar akrilamida yang tinggi dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Kadar akrilamida ini biasanya dihasilkan oleh makanan yang digoreng termasuk junk food.

Menurun pada anak

YesDok Ads

Sebuah penelitian di Frontiers in Endocrinology menjelaskan bahwa pola makanan ibu bisa memengaruhi preferensi bayi. Sehingga kebiasaan ibu yang suka mengonsumsi junk food dapat menurun pada anaknya kelak. Dampaknya bisa terlihat saat si kecil berusia diatas satu tahun dan bisa memicu obesitas. Bahkan kebiasaan makan junk food dapat berpengaruh pada otak bayi dan menyebabkan kecanduan sumber makanan yang tidak sehat.

Meningkatkan risiko alergi

Ibu hamil disarankan untuk menghindari mengonsumsi gula terlalu banyak, makanan cepat saji dan olahan. Sebab, dapat meningkatkan risiko alergi, asma dan penyakit jantung pada anak yang dilahirkan. Hal ini pun sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian.

Menyebabkan masalah pencernaan

Kebanyakan makan junk food dapat menyebabkan kembung, gangguan pencernaan dan produksi gas yang berlebihan dalam perut. Serta mengakibatkan masalah pencernaan dengan terganggunya siklus buang air besar.

(Foto: firstcry parenting)

YesDok Ads