Cegah Gangguan Pendengaran Sejak Dini, Lakukan Tes OAE pada Anak

September 09, 2022 | Iman

Cegah Gangguan Pendengaran Sejak Dini

Bayi yang lahir dengan risiko tinggi, seperti bayi dengan berat badan rendah, kekurangan kadar oksigen atau disebut asfiksia perinatal, dan hiperbilirubinemia, memiliki kemungkinan menderita pendengaran buruk sekitar 2-4 dari 100 bayi.

Buruknya fungsi pendengaran dari lahir ini dapat menyebabkan gangguan pada kemampuan bicara, bahasa, dan perkembangan kognitif.

Oleh karena itu, makinuruknya fungsi pendengaran pada bayi seharusnya dapat diidentifikasi sejak awal sehingga tenaga medis atau keluarga dapat melakukan tindakan untuk perkembangan sensor sistem.

Saat ini, banyak sekali kasus bayi dengan perburukan pendengaran yang tidak terdeteksi.

Oleh karena itu, perlu campur tangan tim medis dalam melakukan screening agar hal tersebut tidak terjadi.

Saat ini sudah terdapat alat yang cepat dan murah untuk melakukan tes pendengaran pada bayi dan anak, yaitu Otoacoustic Emission (OAE).

Apa itu Otoacoustic Emission (OAE)? 

OAE adalah screening pendengaran untuk menilai kepekaan sel rambut yang terdapat di rumah siput (koklea). Tujuan utamanya adalah untuk menentukan status koklea, terutama fungsi sel rambutnya. Informasi dari hasil tes OAE ini dapat digunakan untuk:

YesDok Ads

  1. Memeriksa kondisi indera pendengaran, khususnya pada bayi baru lahir, bayi, atau seseorang dengan cacat perkembangan.
  2. Memperkirakan sensitivitas pendengaran dalam ruang lingkup terbatas

Untuk melakukan tes ini, dokter atau tenaga medis akan menggunakan alat berbentuk headset yang dapat mengukur getaran suara dalam liang telinga.

Secara garis besar, OAE bekerja sebagai perangsang dan penerima. Rangsangan suara yang memancar melalui headset  kemudian ditangkap oleh sel rambut setelah sebelumnya terlebih dahulu menggetarkan gendang telinga dan melalui tulang pendengaran.

Rangsangan yang tertangkap oleh sel rambut ini kemudian menghasilkan getaran yang kembali ditangkap oleh penerima pada alat OAE.

Setelah getaran diterima, barulah dapat diputuskan apakah koklea berfungsi dengan baik atau tidak. Kesimpulan ini diambil berdasarkan perbedaan amplitudo yang telah diterima.

Upaya pencegahan juga bisa dilakukan dengan menjaga kehamilan sebaik mungkin. Selama masa pertumbuhan janin dalam kandungan, ibu bisa melakukan beberapa hal, seperti kontrol sesuai jadwal sepanjang masa kehamilan. Ibu hamil juga perlu melakukan pemeriksaan TORCHS, dan sebaiknya menghindari pemakaian obat-obatan yang bersifat toksik bagi telinga bayi, terutama pada trimester pertama kehamilan.

Tes OAE pada anak ini sangat penting, karena apabila dibiarkan, tumbuh dengan gangguan pendengaran yang tidak dapat terdeteksi. Jika hal ini terjadi, risiko gangguan kemampuan bicara pada anak akan makin tinggi. 

Pencegahan sejak dini tentu akan sangat membantu anak untuk bisa tumbuh dengan sempurna dan sehat semua alat inderanya. Cegah risiko gangguan pendengaran pada anak dengan melakukan tes OAE sejak dini. 

(Foto: down to earth)

YesDok Ads