Cegah Anemia Pada Bayi Dengan Buah Kiwi

November 26, 2022 | Aqiyu

Cegah Anemia Pada Bayi Dengan Buah Kiwi

Memasuki usia enam bulan, bayi sudah dapat diperkenalkan dengan MPASI atau Makanan Pendamping ASI. Anda dapat memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil dengan memberikan buah-buahan, salah satunya adalah buah kiwi. BUah kiwi mengandung banyak manfaat bagi kesehatan bayi.

Buah kiwi memiliki cita rasa yang cenderung asam. Namun tidak perlu khawatir karena buah kiwi aman diberikan pada si kecil. Menurut para ahli buah kiwi aman dan diperbolehkan diberikan saat si kecil MPASI. Bahkan salah satu manfaat buah kiwi bagi bayi adalah dapat mencegah anemia. Karena kandungan asam folat pada buah kiwi dapat membantu mencegah anemia.

Buah kiwi juga dapat memenuhi 20% dari kebutuhan asam folat atau vitamin B9 pada tubuh. Selain itu, kiwi mampu memenuhi lebih dari 100% kebutuhan vitamin C pada anak. Perlu diketahui bahwa kedua vitamin ini memiliki peran yang penting dalam pembentukan sel darah merah. Sehingga buah kiwi dipercaya dapat mencegah anemia pada anak.

Anda tidak perlu bingung bagaimana menyajikan buah kiwi untuk si kecil. Buah kiwi dapat diolah menjadi puree, es krim, topping dan pudding. Bahkan buah kiwi dapat dimakan langsung oleh si kecil sebagai finger food atau camilan sehat. Agar manfaat buah kiwi dapat dirasakan oleh si kecil, pastika Anda memilih kiwi yang segar dan menyajikan buah kiwi dengan tekstur yang sesuai dengan usianya.

YesDok Ads

Buah kiwi termasuk buah yang jarang menimbulkan alergi. Meski jarang, risiko alergi pada si kecil tetap ada. Jadi perhatikan perubahan atau adanya reaksi pada tubuh si kecil setelah mengonsumsi buah kiwi. Jika setelah mengonsumsi buah kiwi, si kecil mengalami bengkak, gatal-gatal pada kulit hingga muntah, sebaiknya hentikan memberikan kiwi pada si kecil dan segera periksakan ke dokter.

Anemia sendiri merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin dan sel darah merah berada dalam angka yang rendah. Beberapa gejala anemia pada bayi bisa Anda kenali berupa kulit si kecil terlihat pucat, tampak lesu dan nafsu makannya berkurang. Bayi dan anak-anak termasuk kelompok orang yang memiliki risiko anemia yang cukup besar. Hal ini karena pada umumnya bayi mengalami fase pertumbuhan yang cepat. Sehingga tubuhnya memerlukan waktu untuk mengejar produksi sel darah merah sampai jumlahnya cukup memadai untuk tubuhnya.

 (Foto: marham)

YesDok Ads