Suntikan vaksin COVID-19 sudah mulai diberikan kepada anak-anak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Data yang menunjukkan bahwa vaksin itu aman untuk anak-anak.

Dua penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menemukan bahwa mendapatkan vaksin lebih aman untuk anak-anak daripada tidak sama sekali.

Satu studi melihat potensi bahaya vaksin pada anak-anak dan yang lain melihat tingkat rawat inap anak. Studi pertama menemukan bahwa masalah serius dari vaksin pada anak-anak sangat jarang, sedangkan yang kedua menemukan bahwa hampir semua anak yang pergi ke rumah sakit dengan Covid selama enam bulan terakhir tidak divaksinasi sama sekali.

Dengan mayoritas anak-anak telah menerima vaksin tanpa menderita efek samping, bukti menunjukkan bahwa itu jauh lebih aman daripada menanggung risiko terkena COVID-19 tanpa vaksin.

Di Inggris, Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) telah mengkonfirmasi bahwa vaksin Pfizer/BioNTech Covid aman dan efektif untuk anak-anak.

Banyak anak telah melaporkan rasa sakit di tempat mereka menerima suntikan dan sakit kepala setelah dosis kedua. Kelelahan juga merupakan efek samping yang sering dilaporkan.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) melaporkan bahwa 13% mengalami demam setelah suntikan kedua mereka. Kasus miokarditis yang langka, seperti peradangan otot jantung telah dikaitkan dengan vaksin tetapi jarang.

Pada saat penulisan laporan, CDC mengatakan bahwa hanya 11 kasus yang telah dilaporkan, tujuh di antaranya telah pulih dan empat sedang dalam proses pemulihan ketika laporan mereka diterbitkan.

CDC melaporkan kasus miokarditis tertinggi di antara anak laki-laki berusia 12 hingga 29 tahun.