Penyakit gondok termasuk salah satu gangguan tiroid. Kekurangan yodium adalah penyebab utama penyakit gondok. Ketika Anda tidak memiliki yodium yang cukup dalam tubuh, tiroid akan bekerja ekstra keras untuk membuat hormon tiroid. 

Kondisi ini menyebabkan kelenjar tiroid tumbuh lebih besar atau mengalami pembengkakan. Gondok dapat menyerang siapa saja. Namun, penelitian menunjukkan bahwa gondok lebih rentan terjadi pada wanita.

Bagi sebagian orang, pembengkakan yang terjadi mungkin tidak menyakitkan. Namun, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gejala lainnya seperti batuk, mendengkur, kesulitan menelan, suara serak, hingga kesulitan bernapas. Oleh karena itu, langkah pencegahan harus dilakukan. Terdapat berbagai cara untuk mencegah, di antaranya:

1. Mengonsumsi Cukup Yodium

Penyakit gondok sering dipicu karena kekurangan yodium. Nah, untuk dapat memenuhi kebutuhan yodium, Anda bisa mendapatkannya melalui garam. Garam dapat Anda manfaatkan dengan cara menjadikannya bahan penyedap dalam masakan atau makanan. Namun, perhatikan jumlah asupannya, jangan sampai mengkonsumsi terlalu berlebihan. 

Selain melalui garam Anda juga bisa mendapatkan asupan yodium dari ikan, kerang, yoghurt, dan beberapa sayuran.

2. Manfaatkan Bawang Putih

Mengonsumsi bawang putih dianggap dapat membantu mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit diantaranya membantu mencegah penyakit gondok. Bawang putih diketahui dapat merangsang produksi glutathione dalam tubuh. Glutathione ini terdiri dari selenium yang diperlukan kelenjar tiroid agar dapat berfungsi dengan maksimal.

Menghindari Faktor Risiko Penyebab Gondok

Beberapa faktor risiko penyakit gondok yang perlu Anda hindari antara lain:

1. Merokok

Kandungan di dalam rokok terdapat tiosianat yang berdampak buruk pada kelenjar tiroid. Tiosianat akan mengganggu proses penyerapan yodium oleh kelenjar tiroid. Semakin lama, kondisi tersebut menyebabkan pembesaran pada kelenjar tiroid dan memicu penyakit gondok.

2. Obat-Obatan

Konsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu penyakit gondok. Obat-obatan tersebut seperti obat lithium, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati kondisi mental tertentu dan kondisi medis lainnya. Selain itu, obat jantung seperti amiodarone juga dapat meningkatkan risiko. 

(foto: ciputra hospital)