Banyak cara yang dapat dilakukan agar hubungan intim antara suami istri berlangsung panas dan menggairahkan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pelumas. Pelumas sebenarnya banyak berjasa saat berhubungan intim, namun seringkali pelumas dianggap tidak penting.
Padahal pelumas berfungsi untuk mengurangi gesekan tidak nyaman saat vagina kering, mencegah iritasi hingga kebocoran kondom akibat kering. Apalagi jika wanita sudah memasuki fase menopause, pelumas sangat membantu aktivitas seksual agar tetap menyenangkan dan nyaman.
Vagina kering atau mengeluarkan sedikit cairan lubrikasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti stres dan kelelahan. Meski pelumas dapat dihasilkan secara alami, tapi tidak ada salahnya jika Anda dan pasangan menggunakan pelumas tambahan. Berikut cara menggunakan pelumas saat berhubungan seks:
Pelumas seks ini bisa digunakan pada kondisi tertentu seperti pada wanita baru melahirkan, menopause, vagina kering akibat pengobatan, nyeri dan gatal. Selain itu, menggunakan pelumas diluar kondisi tersebut tentu boleh-boleh saja. Namun, Anda harus memilih pelumas yang aman dengan memerhatikan kadar keasamannya. Dilansir dari Women’s Voice, kadar keasaman (pH) pelumas yang aman adalah digunakan berkisar 3,8-4,5. Bila kadar keasamannya lebih tinggi dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri pada vagina.
Kandungan pelumas pun tidak boleh terbuat dari bahan kimia yang berbahaya. Hal ini dapat merusak jaringan vagina dan bakteri baiknya. Selain itu, dapat menimbulkan iritasi, infeksi hingga kanker. Adapun beberapa bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan vagina di antaranya chlorhexidine gluconate, paraben, cyclomethicone, cyclopentasiloxane, dan cyclotetrasiloxane. Serta hindari pula pelumas yang mengandung pewangi.
(Foto: the independent)
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok