Cara Mudah Melatih Si Kecil Duduk

Melihat perkembangan si kecil adalah momen berharga bagi orang tua. Salah satu milestone yang tidak boleh terlewatkan oleh si kecil adalah perkembangan si kecil duduk. Secara bertahap si kecil akan belajar duduk sendiri saat berusia 6 bulan saat mulai MPASI. Lalu bagaimana cara mengajarkan si kecil duduk?

Perkembangan setiap anak tentu berbeda-beda. Namun pada usia 9 bulan hampir semua bayi sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Ada beberapa cara untuk merangsang si kecil belajar duduk, sebagai berikut:

Membiasakan tengkurap

Orang tua bisa mulai membiasakan si kecil tengkurap terlebih dahulu. Posisi tengkurap bisa membantu memperkuat otot kepala, leher, bahu dan punggung bayi. Umumnya bayi sudah mengangkat kepala 45 derajat di usia 1-3 bulan. Dan, sudah bisa mengangkat kepala 90 derajat saat berusia 6 bulan.

Tummy time

Hampir sama dengan tengkurap, Anda juga bisa mengajak si kecil tummy time bahkan saat ia baru lahir. Tummy time bisa dilakukan selama beberapa menit saja tergantung pada kenyamanan si kecil. Pada bayi baru lahir, tummy time harus dalam pengawasan orang tua dan pengasuh. Manfaat tummy time sendiri adalah melatih otot kepala dan melatih pendengaran serta penglihatan anak berfungsi baik.

Membantu menopang tubuhnya

Saat mengajarkan si kecil duduk, cobalah untuk membantu menopang tubuhnya. Dengan cara ini, si kecil akan terlatih untuk mengangkat leher dan kepalanya untuk mendapatkan kekuatan sampai duduk sendiri.

Dudukkan di kursi bayi

Bila si kecil sudah terlihat siap untuk belajar duduk dan mengangkat kepala, cobalah didudukkan di kursi bayi. Atau bisa mengajarkan si kecil duduk di lantai, kasur atau tempat yang rata. Tapi jangan meninggalkan si kecil atau Anda dapat meletakkan bantal di sekeliling si kecil.

Melatih keseimbangan

Hal yang tidak kalah penting selama mengajarkan si kecil duduk adalah melatih keseimbangan. Meski si kecil sudah dapat menopang tubuhnya, si kecil tetap perlu melatih keseimbangan. Melatih keseimbangan ini pun dapat mencegah masalah neuromuskular atau ketidakmampuan sistem saraf dan otot bekerjasama sebagaimana mestinya.

(Foto: auckland children)