Cara Mudah Atasi Biang Keringat Pada Anak

July 13, 2019 | Aqiyu

Anak kecil masih sangat rentan mengalami biang keringat atau istilah medisnya miliaria. Biang keringat merupakan masalah kulit yang sering kali dialami anak-anak kecil di Indonesia. Hal ini dikarenakan kelenjar keringat yang belum berkembang dengan sempurna, ditambahkan cuaca yang cukup panas.

Biang keringat biasanya bersarang di daerah dahi, leher, kepala, dada, punggung, atau tempat tertutup lainnya yang mengalami gesekan dengan pakaian. Hindari menggunakan pakaian ketat dan tebal karena hal tersebut juga memicu timbulnya biang keringat.

Masalah biang keringat yang menimpa anak-anak memang sampai saat ini belum ditemui dampak buruk yang membahayakan kesehatan. Namun, biang keringat dapat mengganggu anak-anak karena rasa gatal, terbakar dan kulit berbintik yang merah.

YesDok Ads

Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum mengetahui cara tepat untuk menanganinya. Bahkan tidak sedikit pula yang salah dalam menanganinya, seperti banyak kasus memberikan bedak pada area biang keringat.

Bedak tabur memiliki partikel yang sangat halus sehingga berbahaya jika terhirup oleh si kecil karena akan mengganggu pernapasannya. Mengatasi biang keringat pada anak bisa dilakukan dengan cara mudah berikut ini:

  • Pastikan agar kulit anak Anda selalu dalam keadaan sejuk dan tidak berkeringat.
  • Rutin membasuh area biang keringat si anak menggunakan washlap basah agar tidak panas.
  • Anda bisa menggunakan bedak khusus biang keringat sesuai dengan anjuran dokter.
  • Alternative lain selain bedak, Anda bisa menggunakan lotion khusus penghilang biang keringat untuk mengatasi ruam.
  • Pilihlah pakaian anak yang longgar dan bahannya dapat menyerap keringat. Jangan pakaikan anak baju berlapis-lapis saat panas dan biang keringat.
  • Selektiflah dalam memilih sabun, pengharum dan deterjen baju untuk si kecil.
  • Usahakan si kecil terhidrasi dengan minum yang cukup saat cuaca panas.
  • Konsultasikan ke dokter jika biang keringat tidak kunjung membaik dan keadaannya semakin parah seperti berubah menjadi lepuhan hingga membuat sang anak demam. 

(Foto: healthline)

YesDok Ads