Cara Menumbuhkan Rambut Bayi Agar Lebat dan Sehat

Tidak semua bayi terlahir dengan rambut yang tebal dan lebat. Para orang tua tidak perlu khawatir jika si kecil lahir dengan rambut yang tipis atau tanpa rambut (botak). Karena hal tersebut adalah normal. Sejatinya rambut si kecil dipengaruhi oleh faktor genetik. Baik warna, tingkat ketebalan, bentuknya lurus atau keriting semua tergantung DNA dari orangtuanya.

Ada beberapa orang tua yang sering mencukur rambut anaknya dengan tujuan agar rambut tumbuh cepat dan tebal. Padahal mencukur rambut di atas permukaan kulit rambut, sedangkan pertumbuha rambut dipengaruhi oleh folikel dibawah permukaan rambut. Bagi Anda yang ingin menumbuhkan rambut si kecil dengan cepat, bisa melakukan cara mudah sebagai berikut ini:

Mengoleskan lidah buaya

Cara alami ini dipercaya sejak dulu untuk membuat rambut sehat serta indah. Mengoleskan lidah buaya juga dapat membantu rambut si kecil tumbuh dengan lebat. Caranya, ambil daging lidah buaya lalu blender dengan menambahkan sedikit air. Setelah halus oleskan ke kepala si kecil.

Pijat dengan minyak kemiri

Minyak kemiri mengandung asam linoleat, vitamin B1, protein, miristat, dan zat lemak. Kandungan tersebut dapat membantu memperkuat, menghitamkan dan menyuburkan rambut si kecil. Oleskan ninyak kemiri lalu pijat lembut kepalq si kecil. Gunakan minyak kemiri ini sebelum keramas.

Oleskan minyak kelapa

Minyak kelapa mengandung vitamin E dan K yang dapat merangsang akar rambut agar lebih kuat dan lebih cepat tumbuh. Oleskan minyak kelapa di kulit kepala si kecil, diamkan selama 20 menit lalu bilas hingga bersih.

Menyisir dengan lembut

Meski terlihat sepele, gerakan menyisir dengan lembut dan berulang dapat melancarkan sirkulasi darah di kulit kepala si kecil. Hal tersebut membuat folikel rambut si kecil lebih sehat dan merangsang pertumbuhan rambut baru.

Tummy time

Tummy time bagi si kecil banyak manfaatnya. Salah satunya adalah berpengaruh pada pertumbuhan rambut si kecil. Rutinitas tummy time dapat menghindarkan rambut dari kebotakan di bagian kepala belakang yang disebabkan oleh posisi tidur.

(Foto: women's health)