Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental AnaK

October 31, 2021 | Aqiyu

Kesehatan mental anak

Banyak yang mengira bahwa masalah kesehatan mental hanya dialami oleh orang dewasa. Nyatanya, gangguan kesehatan mental juga dapat menimpa anak-anak. Ada beberapa faktor penyebab kesehatan mental ada anak. Salah satunya adalah tekanan dari keluarga, sekolah hingga teman-temannya di sekitarnya.

Penting bagi orang tua untuk dapat mengerti dan memahami perasaan sang buah hati. Membangun komunikasi yang baik dengan anak pun dapat mencegah kondisi buruk seperti masalah kesehatan mental. Adapun tanda-tanda anak yang mengalami kesehatan mental yang harus diwaspadai oleh para orang tua adalah sebagai berikut:

  • Anak akan kesulitan berkonsentrasi.
  • Terjadi perubahan suasana hati atau mood serta perilaku yang signifikan.
  • Sulit memulai atau mempertahankan hubungan sosial.
  • Anak akan mudah menyakiti diri sendiri.
  • Anak tidak mau merawat diri sendiri.
  • Sering kali mengalami sakit perut atau kepala.
  • Muncul rasa takut dan cemas yang berlebihan.
  • Perubahan nafsu makan yang memengaruhi penurunan dan kenaikan berat badan tiba-tiba. 
  • Kehilangan minat melakukan aktivitas.

Namun, para orang tua tidak perlu khawatir. Gangguan kesehatan mental pada anak bisa diatasi. Cara perawatannya tentu berbeda dengan orang dewasa. Pengobatan pada anak-anak membutuhkan  eksplorasi agar tertangani dengan tepat dan optimal. Salah satunya dengan memberikan obat, tetapi dosis untuk anak-anak akan disesuaikan. Obat-obatan yang digunakan meliputi obat antidepresan, antipsikotik, anti-kecemasan dan obat untuk menstabilkan suasana hati.

YesDok Ads

Penggunaan obat-obat tersebut mungkin dapat memberikan efek samping yang berbeda pada setiap anak. Sehingga pemberian obat selalu dapat pengawasan dokter yang menanganinya. Selain itu, anak-anak juga dapat melakukan sejenis konseling seperti psikoterapi untuk memantau emosionalnya.

Psikoterapi yang biasa dilakukan untuk anak-anak diantaranya terapi suportif, terapi kognitif-perilaku, terapi interpersonal, terapi kelompok, dan terapi keluarga. Anda juga dapat melakukan terapi kreatif seperti terapi bermain agar anak tidak merasa terbebankan dalam proses pengobatan. Hal ini dapat membantu anak yang kesulitan dalam menyampaikan apa yang merasa rasakan.

(Foto: DFWchild)

YesDok Ads