Seksualitas
Dewasa
+1

Cara Mengatasi Jumlah Sperma yang Berkurang

November 26, 2022 | Iman

Cara Mengatasi Jumlah Sperma yang Berkurang

Sebagian besar pasangan yang menikah pasti ingin memiliki momongan. Sayangnya, proses kehamilan pada setiap orang tidaklah sama. Ada wanita yang mudah hamil dengan cepat. Sementara lainnya butuh waktu dan perjuangan. 

Kenyataannya masih banyak pasangan yang mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas, termasuk kurangnya jumlah sel sperma di bawah normal. Jika itu terjadi, bagaimana cara mengatasi jumlah sperma yang kurang.

Rendahnya jumlah sperma pada seorang pria tidak selalu berarti bahwa seorang pria tidak dapat menghamili seorang wanita. Namun, kondisi ini membuatnya menjadi sedikit lebih sulit. Gangguan sperma yang tidak normal dapat disebabkan banyak faktor. Mulai dari testis yang berkembang tidak normal, peradangan testis, vena bengkak di skrotum pria. 

Perawatan gangguan kuantitas sperma dapat dilakukan tergantung dari penyebabnya. Kabar baiknya, ada berbagai cara mengatasi jumlah sperma yang kurang atau sedikit, meliputi:

1. Intracytoplasmic sperm injection (ICSI)

Intracytoplasmic sperm injection (ICSI) merupakan prosedur penyuntikan sel sperma hidup ke dalam sel telur yang matang pada hari pengambilan menggunakan instrumen bedah mikro. Jadi tekur akan diperiksa pada hari berikutnya untuk melihat pembuahan secara normal diikuti dengan transfer embrio.

2. IVF In-Vitro Fertilization (IVF)

Ini merupakan istilah yang mengacu pada teknik rekayasa reproduksi menggunakan teknologi reproduksi assisted reproductive technology/ART. Nantinya pembuatan embrio di lingkungan laboratorium dengan menempatkan sperma dan sel telur dalam piring kultur dan kemudian memindahkannya ke rahim wanita.

3. IVF Stimulasi Dosis Rendah (IVF Alami)

Pada kasus tertentu, pasangan dapat menjalani IVF stimulasi non-stimulasi atau dosis rendah menjadi alternatif untuk siklus IVF tradisional yang memerlukan dosis obat lebih besar.

4. Penetasan Bantuan

Prosedur yang dilakukan dalam kasus tertentu pada embrio sebelum implantasi untuk meningkatkan potensi embrio. Prosedur laboratorium ini melibatkan pembuataan lubang buatan di (lapisan glikoprotein atau “cangkang” di sekitar embrio memungkinkannya untuk “menetas” atau keluar dari zona pellucida sehingga dapat berhasil menempel ke lapisan rahim.

5. Inseminasi Intrauterin (IUI)

Inseminasi intrauterin (IUI) dikenal sebagai inseminasi buatan metode ini dengan memasukan sperma yang sudah dipersiapkan langsung ke dalam rahim melalui kateter tipis melewati serviks. Cara ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah jumlah produksi sperma yang kurang atau sperma tidak dapat menjangkau/bergerak jauh, dan ketika wanita tidak ada lendir serviks. Prosedur ini berbeda dengan bayi tabung yang mempertemukan sel sperma dengan sel telur wanita di luar tubuh.

(foto: news medical)

YesDok Ads