Cara Mengatasi Benjolan Bekas Tindikan

Seseorang yang baru saja memakai tindik hidungnya dapat menimbulkan benjolan pada area yang ditindik.

Hal ini normal untuk mengalami pembengkakan, kemerahan atau memar selama beberapa minggu. Diperlukan waktu selama 6 bulan untuk sembuh dari benjolan akibat bekas tindikan. Namun, jika Anda memperhatikan gejala memburuk seiring waktu, itu dapat mengindikasi adanya kondisi medis tertentu.

Penyebab

Area benjolan bekas tindikan tersebut bisa disebabkan oleh 

• Infeksi, jika penindikan dilakukan dalam kondisi yang tidak higienis
• Kerusakan jaringan, apabila tindakan dilepas terlalu cepat
• Keloid, jenis bekas luka yang tumbuh setelah luka sembuh
• Reaksi alergi terhadap perhiasan

Dalam kasus yang jarang, keloid bisa terjadi dan perlu didiagnosis dan diobati oleh dokter kulit.

Keloid di sekitar tindikan akan muncul sebagai benjolan bulat yang menonjol yang terlihat lebih gelap daripada kulit sekitarnya. 

Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, nyeri saat ditekan atau disentuh.

Jika seseorang ditindik dalam kondisi yang higienis dan mengikuti rekomendasi perawatan yang tepat, hal tersebut akan sembuh tanpa benjolan. Tindik hidung bisa memakan waktu sekitar 4-6 bulan untuk sembuh. 

Cara mengatasi benjolan akibat bekas tindikan

Minyak pohon teh

Beberapa penindik menyarankan penggunaan minyak pohon teh untuk meredakan dan mengecilkan benjolan yang menusuk.

Meskipun adanya penelitian terbatas yang tersedia tentang efektivitas pohon teh ini, hal tersebut aman digunakan.

Kompres air hangat

Kompres air hangat dapat Anda letakkan pada tindikan dan menahannya selama beberapa menit.

Sensasi panas tersebut bisa membantu mengeringkannya secara bertahap.

Gunakan perhiasan hypoallergenic

Beberapa orang alergi terhadap logam tertentu. Jika ruam muncul disertai dengan gatal-gatal dan tindik terasa perih dalam jangka waktu lama, hal tersebut bisa menandakan alergi.

Jika perhiasan menyebabkan reaksi alergi, perlu diganti dengan perhiasan hypoallergenic yang tidak bereaksi pada tubuh.