Cara Menangani Smegma atau Bercak Putih Pada Penis Bayi

August 08, 2021 | Aqiyu

penis bayi

Memiliki buah hati untuk pertama kali adalah pengalaman berharga yang tidak bisa dilupakan. Dari si kecil ini Anda dapat banyak belajar mengenai kebiasaan hingga kesehatannya. Wajar, bila terkadang Anda merasa panik bila terjadi sesuatu yang tidak biasa pada si kecil. Begitu pula, saat memiliki anak laki-laki. Perawatan pada alat vitalnya sangat harus diperhatikan.

Jika Anda melihat bercak putih pada penisnya, jangan khawatir. Bercak putih pada alat kelamin bayi laki-laki adalah smegma. Smegma merupakan zat alami berupa bercak putih menyerupai bubur atau lemak yang berasal dari penumpukan minyak, sel kulit mati dan keringat. Bercak putih tersebut dikeluarkan oleh kulup penis si kecil.

Smegma tidaklah berbahaya. Namun jika tidak dibersihkan dan dibiarkan menumpuk smegma dapat mengeras dan menimbulkan bau. Fatalnya, smegma jika dibiarkan dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin si kecil. infeksi yang muncul dapat menimbulkan rasa sakit dan berkembang menjadi benjolan putih seperti mutiara di bawah kulup. Sebelum disunat, kepala penis bayi ditutupi oleh kulup atau kulit yang kendur. Nantinya, setelah disunat kulup akan dilepas dan ujungnya terbuka.

YesDok Ads

Perawatan dalam membersihkannya sebenarnya lebih mudah dibandingkan dengan bayi perempuan. Hal ini karena letak organ vital bayi laki-laki berada diluar. Untuk membersihkannya, Anda dapat melakukannya saat mengganti popok. Caranya, pakailah kapas yang sudah dibasahi dengan air hangat dan usapkan pada kulup untuk mengangkat smegma yang menempel.

Smegma tidak hanya dialami oleh bayi laki-laki, namun juga perempuan. Selain itu, smegma bisa terjadi pada orang dewasa. Untuk mencegah smegma, rutin membersihkan organ vital secara keseluruhan, hindari menggunakan sabun berbahan keras saat mencuci organ intim dan pakailah celana dengan bahan yang nyaman untuk memperlancar sirkulasi udara di kulit.

Masalah pada kulup bayi selain smegma yang wajib Anda ketahui adalah adhesi, balanitis, tourniquet rambut, infeksi bakteri, fimosis dan parafimosis. Periksakan kondisi si kecil jika muncul gejala lain yang menandakan bahaya pada kesehatan si kecil.

YesDok Ads