Cara Membantu Menghilangkan Trauma pada Anak

June 08, 2022 | Helmi

ilustrasi trauma

Orang tua melakukan segala yang mereka bisa untuk melindungi anak-anak mereka. Namun sayangnya, banyak anak di seluruh dunia yang mengalami trauma.

Trauma adalah setiap peristiwa yang sangat mengecewakan, menakutkan, atau berbahaya. Hal-hal seperti pelecehan, kekerasan, kecelakaan, atau bencana alam bisa menjadi trauma. Menjadi tunawisma, kehilangan orang tua, atau penyakit serius juga bisa menjadi trauma.

Trauma adalah peristiwa serius yang menyebabkan anak-anak takut akan hidup atau keselamatan mereka. Setelah trauma, efek emosionalnya bisa bertahan lama. 

Mungkin sulit untuk melanjutkan. Bagi beberapa anak, trauma dapat menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Tapi anak-anak bisa pulih setelah trauma. Ada terapi yang bisa membantu. Anak juga membutuhkan dukungan dan kenyamanan ekstra dari orang tua.

Bagaimana Trauma Mempengaruhi Anak?

Trauma mempengaruhi rasa aman dan kepercayaan anak. Setelah trauma, anak masih bisa merasa tegang atau takut. Beberapa merasa sendirian, sedih, marah, atau bersalah. 

Mereka mungkin berpikir bahwa merekalah yang harus disalahkan atas apa yang terjadi pada mereka. Untuk beberapa anak, ada kehilangan harga diri atau martabat. Bagi sebagian orang, ada kesedihan yang mendalam.

Trauma juga dapat memengaruhi suasana hati, perilaku, atau tidur anak. Beberapa anak menjadi depresi. Mereka mungkin bertindak pemarah atau tampak sedih. 

Setelah trauma, beberapa anak berbagi perasaan mereka. Tapi anak-anak lain menyimpan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Mereka mungkin mencoba menyembunyikan perasaan mereka, atau mencoba menyingkirkannya dari pikiran mereka. Mereka mungkin berpikir orang lain mengharapkan mereka untuk "mengatasinya." 

Beberapa tidak memiliki kata-kata untuk perasaan mereka. Untuk salah satu alasan ini, orang tua mungkin tidak tahu apa yang sedang dialami anak mereka.

Bagaimana Terapi Membantu Anak Menyembuhkan Setelah Trauma?

Terapi memberi anak-anak cara untuk berbagi perasaan dengan aman, menceritakan kisah mereka, dan mendapatkan dukungan. Dalam terapi, anak-anak belajar berbicara tentang apa yang telah mereka alami. 

Mereka belajar keterampilan mengatasi dan menenangkan. Mereka belajar untuk menyesuaikan cara mereka berpikir dan merasakan tentang trauma. 

Perlahan-lahan, mereka belajar menghadapi hal-hal yang dulu mereka hindari. Terapi membantu anak-anak menemukan keberanian mereka sendiri dan mendapatkan kepercayaan diri.

Terapi anak untuk trauma disebut terapi perilaku kognitif yang berfokus pada trauma (atau TF-CBT). Terapi meliputi kegiatan berbicara, bermain, dan belajar yang menyembuhkan trauma.

TF-CBT juga membantu orang tua. Wajar bagi orang tua untuk merasa kesal dengan apa yang dialami anak mereka. Dalam terapi, orang tua mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Mereka mendapatkan nasihat tentang bagaimana membantu anak mereka di rumah.

Dalam TF-CBT, orang tua dapat berperan besar dalam kesembuhan anaknya. Mereka dilatih untuk mendengarkan dengan cara yang membantu anak mereka terbuka, berbicara, dan merasa dekat. 

Mereka membantu anak berlatih keterampilan mengatasi di rumah. Mereka berbagi perasaan yang baik saat anak mereka membuat kemajuan.

Bagaimana Memberi Anak Dukungan Ekstra yang Mereka Butuhkan?

Setelah trauma, anak-anak membutuhkan dukungan dan kenyamanan Anda lebih dari sebelumnya. Pastikan untuk:

Habiskan waktu bersama anak Anda. Lakukan hal-hal yang menenangkan, santai, atau menyenangkan. Masak bersama, jalan-jalan, bermain, membaca, membuat karya seni, atau bernyanyi. Cobalah lakukan ini setiap hari, meskipun hanya beberapa menit.

Gunakan kesabaran dan kehangatan. Gunakan kata-kata yang baik. Berikan pujian ketika anak Anda melakukannya dengan baik atau berusaha keras. Biarkan anak Anda tahu bahwa Anda bangga padanya. Bersabarlah ketika mereka melakukan kesalahan. Tunjukkan pada mereka bagaimana mencoba lagi.

Tunjukkan cinta. Gunakan pelukan, senyum, kata-kata, dan tindakan peduli untuk menunjukkan cinta Anda. Gunakan kata-kata yang menenangkan dan tawarkan kenyamanan saat anak Anda kesal.

Lakukan rutinitas yang menenangkan. Luangkan beberapa menit sebelum tidur (atau kapan saja) untuk membacakan cerita, tidur bersama, atau bernyanyi untuk anak kecil Anda. 

Untuk anak yang lebih besar, biasakan memberikan pelukan malam yang nyenyak, bersama dengan beberapa menit untuk berbicara, mendengarkan, atau tertawa bersama. Beberapa menit ekstra dengan Anda dapat membantu anak Anda merasa tenang, aman, dan santai.

Ini mungkin tampak seperti hal-hal kecil — hal-hal yang sudah Anda lakukan. Tetapi memberikan dukungan dan waktu ekstra membuat anak Anda merasa dicintai dan dekat dengan Anda. Setelah trauma, kedekatan itu lebih penting dari sebelumnya.

YesDok Ads