Cara Cek Antibodi Usai Vaksinasi Covid-19

March 08, 2021 | Aqiyu

cek antibodi vaksin

Selain menerapkan protokol kesehatan pada setiap aktivitas, meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh atau imunitas sangat penting untuk mencegah penularan virus corona. Salah satu cara meningkatkan imunitas tubuh yakni dengan vaksinasi covid-19.

Vaksin covid-19 dilakukan secara dua tahap penyuntikkan. Namun, saat menerima dosis vaksin antibodi igG (antibodi yang terbentuk pada kasus covid-19) dalam tubuh tidak langsung terbentuk. Antibodi akan terbentuk pada hari ke-12 dan hari ke-21 setelah menerima suntikan kedua. Cepat atau lamanya tubuh menghasilkan antibodi tergantung pada status imunitas seseorang.

Semakin rendah imunitas maka semakin lama antibodi tersebut terbentuk dan sebaliknya. Pada umumnya, orang yang masih berusia muda lebih cepat menciptakan antibodi. Perlu diketahui, seseorang masih berpotensi tertular virus corona ketika antibodi belum benar-benar terbentuk setelah vaksinasi.

Setelah suntikan kedua, kadar antibodi dalam tubuh akan di cek. Agar hasilnya akurat dan vaksin bekerja secara optimal, pengecekan antibodi ini dapat dilakukan sebulan setelah pemberian vaksin. Pengecekan antibodi bertujuan untuk mengetahui kadar antibodi yang ada dalam tubuh. Bukan untuk menilai apakah vaksin yang disuntikkan bekerja dengan baik atau tidak.

YesDok Ads

Pengecekan kadar antibodi ini dilakukan dengan tes serologi kuantitatif di laboratorium khusus. Kadar antibodi bisa dilihat dari jumlah titer antibodi yang terdapat dalam darah. Pengumpulan sampel tes kuantitatif serologi ini diambil dari darah vena dengan proses pemeriksaan selama 2 jam.

Selain itu, tes ini juga berguna untuk mengetahui apakah penyintas covid-19 dapat melindungi diri atau kemungkinan dapat terpapar virus kembali. Serta untuk terapi plasma konvaselen yakni sebagai pendonor (orang yang sudah sembuh dan dinyatakan negatif dari covid-19) untuk pasien corona.

Melalui twitter resmi WHO, Direktur Vaksin Imunisasi dan Biologi WHO Katherine O’Brien mengatakan belum mengetahui dengan pasti berapa lama imunitas yang dihasilkan oleh vaksin tersbeut dapat bertahan. Hingga saat ini, WHO masih memantau orang-orang yang telah menerima vaksin untuk mengetahui hal tersebut.

YesDok Ads