Diawal masa menyusui mungkin payudara bukanlah zona favorit saat bercinta. Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran ASI menetes keluar dan membuat ibu menjadi tidak nyaman saat berhubungan seksual.

Dokter spesialis anak Dr.Jack Newman dan ahli laktasi internasional Teresa Pitman mengatakan bahwa puting payudara wanita menjadi lebih sensitif saat awal menyusui. Itu mengapa payudara yang menerima rangsangan saat orgasme bisa menjadi suatu masalah.

Padahal payudara mengeluarkan ASI saat berhubungan seks akibat hormon yang menyebabkan kontraksi selama orgasme, yakni oksitosin. Hormon ini juga bertanggung jawab atas keluarnya ASI. Bagi para ibu yang masih menyusui, jangan khawatir atas hal ini.

Jangan sampai hubungan seksual Anda terganggu, berikut cara mengantisipasi derasnya ASI yang keluar saat bercinta dan tidak tertelan oleh suami:

• Sebelum melakukan hubungan seksual, Anda bisa memerah atau memompa ASI terlebih dahulu agar tidak bocor.
• Dengan mengosongkan payudara bisa mengantisipasi ASI keluar dengan sendirinya.
• Siapkan handuk dan letakkan handuk tersebut diatas payudara agar bisa menahan ASI keluar.
• Shower sex bisa menjadi cara untuk menyiasati agar hubungan seksual tetap berjalan hangat dan bergairah tanpa terganggu dengan ASI ibu yang keluar. Shower sex bisa menyamarkan ASI yang keluar dengan guyuran air di tubuh.
• Memakai bra saat berhubungan seksual tidak ada salahnya. Menggunakan bra bisa menghalangi derasnya ASI yang keluar.
• Memberikan tekanan dengan cara menyilanhkan tangan seperti memeluk diri sendiri saat ASI terasa ingin keluar.

Sayangnya, kebocaran ASI seperti ini tidak dapat diprediksi. Kebocaran ASI saat bercinta adalah hal yang normal terjadi. Kebocoran ASI ini juga menandakan bahwa laktasi berjalan dengan baik. Jangan sampai hal ini membuat hubungan seksual Anda dan pasangan terganggu. 

(Foto: Mirror)