Mungkin Anda pernah mengalami atau mendengar seseorang yang sedang tidur namun mengeluarkan suara decitan yant berasal dari gigi yang bergesekan? Dalam dunia medis hal itu disebut dengan bruxism.

Bruxism merupakan kondisi dimana seseorang yang sedang tidur secara tidak sengaja menggemeretakkan, menekan atau pun menggesekan gigi ke atas dan bawah atau kanan ke kiri. Biasanya bruxism terjadi saat seseorang tidur di malam hari. Bruxism dianggap sebagai salah satu gangguan tidur yang dapat menimpa baik orang dewasa maupun anak-anak.

Gejala bruxism sendiri tidak akan Anda rasakan secara langsung karena Anda mungkin tidak menyadarinya jika terkena bruxism. Orang yang mengidap bruxism biasanya akan mengalami masalah pada gigi yang menjadi mudah patah, tidak rata dan goyang. Gigi pun menjadi lebih sensitif serta terasa sakit di bagian dagu dan wajah. Selain itu, Anda akan merasa gusi terluka dan merasa ada lekukan di bagian lidah.

Penyebab munculnya sleep bruxism adalah terlalu lelah saat memulai tidur, stres yang berkepanjangan, sering mengonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cokelat dan cola.

Selain itu juga bisa disebabkan oleh gangguan tidur seperti sleep apnea, susunan gigi atas dan bawah yang tidak rata. Bruxism juga bisa terjadi akibat respon dari nyeri sakit telinga dan tumbuh gigi serta penyakit GERD.

Meski terdapat bruxism ringan tidak membutuhkan penanganan khusus, bruxism tetaplah kebiasaan yang dapat menimbulkan penyakit dan komplikasi kesehatan. Bruxism juga akan hilang dengan sendirinya.

Jika Anda merasakan gejala bruxism, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut sebagai langkah pencegahan bruxism semakin parah. Mulailah dengan mengurangi kebiasaan mengonsumsi kafein, hilangkan kebiasaan mengigit benda seperti pulpen atau pensil. Anda juga bisa melakukan treatment dengan menggigit atau menjepitkan ujung lidah diantara gigi atas dan bawah. Lalu mengompres rahang dengan air hangat agar lebih rileks. 

(Foto: sleepright)