Air Susu Ibu (ASI) bisa membangun sisitem kekebalan tubuh bayi. Meski begitu, bayi yang masih rentan terhadap berbagai penyakit membutuhkan  imunisasi atau vaksin untuk melawan penyakit. Imunisasi atau vaksin wajib diberikan dalam beberapa tahap.

Pemerintah mengimbau lima imunisasi wajib dan tambahan untuk bayi. Imunisasi tersebut diberikan pada jadwal tertentu. Agar imunisasi bekerja optimal sebaiknya imunisasi diberikan tepat waktu. Tetapi ada kondisi dimana pemberian imunisasi dapat ditunda seperti sakit serius sebagai berikut:

• Sakit kronis
• Alergi parah
• Demam tinggi
• Melemahnya sistem kekebalan tubuh
• Ada orang serumah yang sedang sakit
• Mengalami Reaksi Terhadap Pemberian Vaksin Sebelumnya

Sementara si kecil bisa tetap diimunisasi dalam kondisi sakit ringan seperti:

• Demam ringan tidak lebih dari 38 derajat celcius.
• Infeksi telinga.
• Diare ringan.
• Batuk atau pilek.
• Sedang mengonsumsi antibiotic
• Pernah mengalami kejang
• Bayi yang lahir premature.

Dalam kondisi seperti sekarang ini, dimana virus corona belum juga berakhir. Banyak orang tua yang khawatir untuk pergi ke rumah sakit atau klinik. Menurut jajak pendapat di Australia 1 dari 5 anak atau sekitar 20% yang dijadwalkan untuk imunisasi mengalami penundaan selama pandemi virus corona. Bahkan dari hasil survey, para orang tua lebih mengcemaskan penularan virus corona dan imunisasi tidak menjadi prioritas.

Anda bisa tetap membawa si kecil imunisasi dengan menerapkan protokol kesehatan. Membawa handsanitizer, dan menerapkan social distancing dengan menjaga jarak 1-2 meter dan menggunakan masker.

Jika keadaan tidak memungkinkan untuk keluar rumah, imunisasi bisa ditunda paling lama 1 bulan. Namun usahakan untuk tetap sesuai dengan jadwal atau menjadwal ulang agar anak tidak terlalu lama terlambat mendapatkan imunisasi. Sebab, penundaan imunisasi dapat meningkatkan risiko bayi tertu;ar penyakit yang dapat dicegah dengan  imunisasi.