Berat Badan Turun Tiba-Tiba, Kenapa?

November 17, 2021 | Claudia

Berat Badan Turun

Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas terjadi ketika seseorang menurunkan berat badan dengan menjalani diet yang salah, atau menjalani gaya hidup yang buruk dalam kesehariannya.

Kebanyakan orang sangat menyadari konsekuensi berbahaya dari kenaikan berat badan, untuk itu, banyak yang ingin menjalani diet agar bisa menurunkan berat badan. Namun, penurunan berat badan yang ekstrem tanpa sebab yang jelas bisa membahayakn kesehatan atau justru menjadi gejala dari masalah kesehatan.

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Ada beberapa kondisi yang mungkin bisa menjadi alasan di balik terjadinya kondisi ini, seperti:

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan lebih banyak hormon melebihi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tiroid bekerja dengan menghasilkan hormon tertentu yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh, sehingga kelebihan hormon ini sering menyebabkan tubuh membakar lebih banyak energi daripada biasanya. Membakar lebih banyak energi dan kalori dapat menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba.

Gejala lain dari hipertiroidisme adalah:

  • Kelelahan ekstrem
  • Tubuh gemetar atau tangan sering gemetar
  • Kelemahan otot
  • Sulit tidur
  • Detak jantung lebih cepat
  • Perubahan suasana hati, seperti mudah marah atau sering gugup
  • Diare
  • Pembengkakan di leher, yang disebut gondok

Depresi

YesDok Ads

Gejala depresi juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Sebuah studi di tahun 2017 meneliti penyebab penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas pada 2.677 orang dewasa. Hasilnya, depresi teridentifikasi sebagai penyebab mendasar pada 7% peserta.

Menurut para peneliti dari studi di tahun 2016, ada bukti yang menunjukkan bahwa orang dengan depresi mungkin memiliki interaksi yang tertekan antara hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal, yang dapat memengaruhi fungsi saluran gastrointestinal (GI). 

Perubahan pada hipotalamus dan kelenjar pituitari juga dapat memengaruhi kelenjar adrenal, yang menghasilkan banyak hormon. Hormon-hormon ini termasuk kortisol, yang membantu mengatur tekanan darah, kadar glukosa darah, dan metabolisme.

Kehilangan otot

Kehilangan otot, juga dikenal sebagai atrofi otot, terjadi ketika otot-otot menyusut atau hilang. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Kemungkinan penyebab terjadinya atrofi otot antara lain:

  • Otot tidak aktif karena cedera
  • Malnutrisi
  • Penuaan
  • Stroke
  • Sklerosis multipel (MS)
  • Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)

Mengonsumsi nutrisi yang tepat dan olahraga secara teratur dapat mencegah kondisi ini. Terapi fisik setelah cedera atau stroke dapat membantu membalikkan atau mencegah terjadinya kondisi atrofi otot.

(Foto: hackensackmeridianhealth.org)

YesDok Ads