Benarkan Mengonsumsi Kolagen Bisa Membuat Anda Awet Muda?

December 25, 2019 | Helmi

anti penuaan

Kolagen telah menjadi bagian dari kecantikan wanita. Protein berjenis hewani ini dipercaya dapat membuat kulit halus dan mengurangi efek penuaan.

Selama beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan kecantikan di Amerika Serikat telah memperkenalkan bentuk-bentuk baru produk, mulai dari suntikan hingga kolagen yang dapat dimakan.

Studi terkait konsumsi kolagen untuk kesehatan kulit yang lebih baik, perbaikan gejala artritis, penyembuhan luka yang lebih cepat dan risiko pemborosan otot yang lebih rendah. Dengan semakin banyaknya produk yang tersedia di pasar dan bukti manfaat kesehatannya, konsumen di AS diperkirakan akan menghabiskan $ 293 juta untuk kolagen pada tahun 2020, menurut perusahaan riset pasar Nutrition Business Journal.

Di seluruh dunia, perusahaan memperkirakan bahwa pasar kolagen dapat tumbuh hingga $ 6,5 miliar pada tahun 2025. Namun, beberapa ahli menyatakan keprihatinan dengan meningkatnya penggunaan produk hewani.

"Ini benar-benar salah satu dari tiga produk teratas yang ditanyakan orang kepada saya, dan saya percaya itu memang menjanjikan di beberapa bidang kedokteran yang beragam," ujar Mark Moyad, direktur program pengobatan komplementer dan alternatif di University of Michigan Medical Center.

Kolagen berfungsi sebagai "lem yang menyatukan tubuh." Tubuh kehilangan 1 persen kolagen alami setiap tahun ketika orang mencapai usia pertengahan 20-an dan angkanya tumbuh hingga 30 persen selama lima tahun pertama menopause, menurut Whitney Bowe, seorang dokter kulit yang berbasis di New York.

YesDok Ads

Orang mungkin melihat efek kolagen akan lebih terasa jika dimakan. Studi menunjukkan bahwa tubuh tidak menyerap protein hewani dengan baik ketika disuntikkan atau dioleskan pada kulit.

"Hanya dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa penelitian mengesankan yang menunjukkan bahwa kolagen yang dapat dimakan memang dapat berdampak pada penampilan kulit," ujar Bowe, penulis buku mengenai kecantikan kulit.

Satu penelitian pada tahun 2014 menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi 2,5 atau 5 gram kolagen setiap hari selama delapan minggu memiliki elastisitas kulit yang lebih baik bahkan pada usia 35 hingga 55 tahun. Penelitian lain menemukan setidaknya 1 gram suplemen kolagen yang berasal dari ayam dapat membantu mengurangi kulit kekeringan sebesar 76 persen dan kerutan yang terlihat sebesar 12 persen.

Sebuah tinjauan 2019 dari delapan studi menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen kolagen jangka pendek dan jangka panjang dapat meningkatkan penyembuhan luka dan memperlambat penuaan kulit. Namun, banyak penelitian yang mengeksplorasi manfaat kolagen itu kecil, sebagian didanai oleh industri atau melewatkan dampak potensial dari menelan protein hewani. 

(Foto: Bangkok Post)

YesDok Ads