Virus corona hingga kini masih merajalela di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Diawal kemunculannya, diketahui virus corona dapat menyebar dan menular dari manusia ke manusia melalui droplet atau cipratan air liur batuk atau bersin. Penularannya pun bisa melalui benda yang terkontaminasi.

selain itu, banyak beredar informasi bahwa virus corona juga dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Dimana informasi yang beredar mengatakan nyamuk yang menggigit orang terinfeksi virus corona lalu menggigit manusia lain maka orang tersebut akan terinfeksi juga. Lalu benarkah demikian?

Menanggapi hal tersebut, WHO melalui akun twitter resminya menegaskan bahwa virus corona tidak dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Karena hingga saat ini belum ada bukti atau informasi yang menunjukkan penyebab penularan covid-19 ini dari gigitan nyamuk.

Bahkan WHO juga mengingatkan kembali bahwa virus yang menyerang saluran pernapasan ini hanya melalui percikan liur orang yang positif corona, termasuk pada benda yang terkena percikan air liur penderita. Untuk itu, Anda diminta untuk tidak lengah dalam memproteksi diri dari virus corona. Caranya selalu menerapkan etika batuk dan bersin yang tepat, menggunakan masker, hindari menyentuh wajah terutama pada mata, hidung dan mulut, mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

Selama virus corona belum menunjukkan penurunan angka terjangkitnya, Anda harus lebih cermat dalam menerima informasi. Jangan sampai Anda salah informasi dan menyebarkan berita yang belum diketahui kebenarannya. Karena berita palsu atau hoax yang disebarluaskan malah akan semakin membuat keadaan kacau dan tidak kondusif.

Informasi yang salah mengenai virus corona juga kemungkinan besar dapat memengaruhi seseorang dan menimbulkan rasa takut, stres, dan cemas yang berlebihan. Dimana kondisi tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah. Ketika imunitas menurun, maka tubuh tidak akan memiliki kemampuan untuk merespon dan melawan virus yang masuk dan akan memperburuk kondisi kesehatan penderita.

(Foto: the conversation)