ASI merupakan cairan susu yang diproduksi oleh ibu sebagai sumber gizi utama bagi si bayi namun ASI tidak selalu menjadi pilihan tepat bagi setiap keluarga. Dalam beberapa kasus, menyusui atau breastfeeding dapat menjadi hal yang sulit bagi ibu dan si kecil. 

Menurut artikel yang dilansir oleh WebMD, untuk beberapa alasan, Anda tidak boleh memberi bayi apapun selain 6 bulan selama 6 bulan pertama. Setelah itu, Anda dapat menambahkan makanan padat disertai ASI pada 6 bulan setelahnya.

Tetapi, tidak banyak wanita yang mengikuti aturan tersebut. Pada tahun 2015, empat dari lima bayi menyusui kemudian. Dalam waktu 3 bulan, hanya di bawah setengah yang disusui. Lalu, pada ulang tahun pertama, hanya sepertiga bayi yang masih disusui. 

Kemudian, bayi mulai mengonsumsi susu formula untuk mulai beralih dari ASI pada usia 1 tahun. Bayi yang disusui bisa terus minum ASI sesuai keinginan mereka. 

Mengapa ada ibu yang tidak bisa menyusui?

Menurut USA Today, breastfeeding tidak direkomendasikan bagi beberapa ibu dengan kondisi medis tertentu atau ketika mereka sedang mengalami pengobatan tertentu.

Pilihan alternatif selain susu formula

Perbedaan utama dalam susu formula berkaitan dengan jenis protein tertentu dan apakah hal tersebut mengganggu perut bayi Anda.

Mungkin Anda bertanya-tanya jika ada pilihan susu alternatif lain selain ASI dan susu formula. Namun, perlu diketahui bahwa ASI beserta susu formula adalah satu-satunya sumber nutrisi utama yang tepat bagi bayi yang berusia dibawah 1 tahun. 

Formula bayi telah menjalani penelitian secara ekstensif serta tinjauan tertentu untuk memastikan mereka aman dan memiliki nutrisi yang memadai bagi si bayi.

Banyak pilihan non-susu sapi yang memiliki kandungan protein, lemak serta kalsium yang rendah. Oleh karena itu, susu sapi banyak direkomendasikan oleh pakar kesehatan.

Dokter Anda pastinya mengetahui kebutuhan nutrisi balita dengan baik dan dapat membantu memberikan Anda panduan tentang pilihan susu alternatif yang cocok bagi Anda dan si bayi.