Beberapa Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Seputar Menyusui dan Covid-19

April 29, 2020 | Claudia

Menyusui

Seiring dengan terus bergulirnya kasus Covid-19 di seluruh dunia, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban seputar kasus penyakit ini. Salah satu yang paling banyak dipertanyakan adalah, apakah virus Corona baru atau SARS-CoV-2 dapat menular kepada bayi lewat ASI dari seorang ibu yang terinfeksi? Dan amankah menyusui bayi saat seorang ibu diduga positif Covid-19?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, WHO dalam situs resminya telah menerbitkan beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar menyusui dan Covid-19. Berikut ulasannya:

Apakah Covid-19 dapat menular melalui kegiatan menyusui?

Hingga saat ini, virus Corona baru tidak ditemukan dalam ASI. Tidak ditemukan adanya kasus penularan Covid-19 lewat kegiatan menyusui dan ASI. Jadi, tidak ada alasan untuk berhenti menyusui bayi Anda, meski Anda diduga telah positif Covid-19.

Setelah melahirkan, apakah bayi masih harus melakukan kontak langsung atau skin-to-skin dan meminum ASI langsung dari ibunya yang diduga atau telah dikonfirmasi positif Covid-19?

Ya, melakukan kontak langsung atau skin-to-skin antara bayi dengan ibunya masih tetap harus dilakukan, sebab ini dapat meningkatkan kontrol suhu pada bayi baru lahir yang dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya. Menempatkan bayi dekat dengan ibunya atau melakukan kontak langsung, juga memungkinkan terjadinya inisiasi menyusui dini yang dapat mengurangi angka kematian pada bayi baru lahir.

Hingga saat ini, lebih banyak ditemui manfaat kontak langsung bayi baru lahir dengan ibunya alih-alih potensi risiko penularan penyakit Covid-19 antara ibu dan bayinya.

Bisakah wanita yang diduga atau sudah dikonfirmasi positif Covid-19 menyusui?

Ya, seorang wanita yang diduga kuat atau bahkan sudah dikonfirmasi positif Covid-19 tetap bisa menysui. Yang terpenting, mereka tetap harus:

Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air yang mengalir atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol, khususnya ketika mereka akan menyentuh bayi.

Mengenakan masker medis selama melakukan kontak dengan bayi, termasuk saat menyusui.

Menutupi mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin, dan langsung membuang tisu setelah digunakan. Tidak lupa untuk mencuci tangan kembali setelahnya.

Secara rutin membersihkan seluruh permukaan yang kerap disentuh dengan disinfektan.

Sangat penting untuk mengganti masker medis sesegera mungkin setelah masker menjadi lembap (paling tidak 6 jam pemakaian) dan segera membuangnya. Masker tidak boleh digunakan kembali. Hindari menyentuh bagian depan dan dalam masker.

YesDok Ads

Seorang ibu yang diduga kuat atau positif Covid-19 tidak memiliki atau mengenakan masker saat akan menyusui bayinya, apakah ia tetap dapat menyusui?

Ya. Menyusui tidak diragukan lagi dapat mengurangi angka kematian pada bayi baru lahir. Selain itu, bayi juga mendapatkan banyak manfaat kesehatan seumur hidupnya jika ia mendapatkan ASI langsung dari ibunya. Meminum ASI juga membantu perkembangan otak pada anak.

Ibu dengan gejala Covid-19 memang disarankan untuk memakai masker medis, akan tetapi jika ia tidak memilikinya atau kesulitan mendapatkannya, maka proses menyusui tetap harus dilanjutkan. Yang penting untuk diingat bahwa ibu harus tetap mengikuti langkah-langkah pencegahan infeksi, seperti mencuci tangan, membersihkan setiap permukaan di sekitarnya, dan bersin atau batuk dengan ditutupi tisu atau siku bagian dalam.

Jika seorang ibu telah diduga kuat atau dikonfirmasi positif Covid-19 dan ia sedang dalam kondisi tidak sehat untuk menyusui bayinya, apa yang harus dilakukan?

Jika kondisi ibu sedang tidak sehat untuk menyusui bayinya akibat Covid-19 atau komplikasi lainnya, maka berikan ASI pada bayi dengan cara yang aman dan memungkinkan, serta tetap dapat diterima oleh ibunya. Beberapa hal yang bisa dilakukan yakni:

Memberikan ASI perah

Memberikan bayi ASI yang berasal dari donor

Jika kedua pilihan tersebut juga tidak memungkinkan, maka pemberian susu formula bisa dipertimbangkan. Pastikan bahwa susu formula yang akan diberikan pada bayi masih dalam kondisi yang baik dan telah disiapkan dengan benar dan aman.

Seorang ibu yang telah diduga kuat atau dikonfirmasi positif Covid-19 tidak dapat menyusui bayinya, kapan ia benar-benar bisa mulai menyusui bayinya lagi?

Seorang ibu dapat menyusui kembali jika ia sudah merasa cukup sehat untuk melakukannya.

Seorang ibu telah diduga kuat atau dikonfirmasi positif Covid-19, apakah lebih aman untuk memberikan bayinya susu formula ketimbang menyusuinya?

Tidak. Selalu ada risiko yang terkait dengan pemberian susu formula pada bayi baru lahir. Risiko yang terkait dengan pemberian susu formula pada bayi akan meningkat setiap kali terjadi kondisi atau masalah yang mengganggu, seperti berkurangnya akses ke layanan kesehatan jika bayi dalam kondisi tidak sehat, berkurangnya akses air bersih, dan sulitnya menemukan pasokan susu formula untuk bayi. 

(Foto: nytimes.com)

YesDok Ads