Sebuah studi baru menemukan sebuah fakta bahwa insomnia dapat meningkatkan risiko terjadinya beragam penyakit seperti gagal jantung, stroke, dan penyakit arteri koroner.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation ini menunjukkan hubungan antara masalah kardiovaskular dan orang-orang yang secara genetik cenderung mengalami insomnia. Para peneliti mengatakan temuan mereka mendukung penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kualitas tidur yang buruk menurunkan kondisi jantung dan stroke.

Studi terbaru menganalisis 250 varian genetik yang semuanya berperan dalam insomnia. Para peneliti juga menilai kondisi kardiovaskular dari hampir 400.000 orang yang berpartisipasi. Hugh Markus dan tim peneliti lainnya menemukan hubungan antara insomnia dan kesehatan jantung yang buruk.

"Orang yang menderita insomnia atau gangguan tidur sering kali berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner - penyebab utama serangan jantung," kata Jeremy Pearson, direktur asosiasi medis di British Heart Foundation.

Para peneliti menyarankan bahwa penyakit jantung koroner meningkat pada orang dengan susunan genetik yang menyebabkan insomnia. Namun, tim mencatat bahwa mereka tidak menemukan bagaimana kualitas tidur yang buruk secara langsung berkontribusi pada kesehatan jantung yang buruk.

Mereka hanya melihat kecenderungan genetik untuk insomnia dan tidak meneliti berapa lama durasi tidur orang setiap malam selama penelitian.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi tubuh secara negatif dan berkontribusi pada masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan gairah seks yang menurun.

(Foto: MedicalNewsToday)