Bahaya Terlalu Banyak Kalori dalam Tubuh

May 20, 2019 | Iman

Anda termasuk orang menjaga nutrisi atau orang yang pantang memakan apapun? Nampaknya mulai kini harus lebih berhati-hati soal makanan. 

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan American Journal of Physiology, Endocrinology and Metabolism sebagaimana dilansir Runners World, menimbun banyak kalori bisa menimbulkan masalah pada kesehatan. 

Untuk sampai pada kesimpulan itu, para peneliti dari Universitas Deakin Australia coba melakukan pengujian. Mereka merekrut delapan pria sehat dengan usia rata-rata 22 tahun, dan menempatkan mereka dalam pola makan tinggi kalori untuk dua kelompok periode waktu yang berbeda: lima hari, dan 28 hari dengan melakukan makan makanan berlebih jangka panjang.

Keduanya diminta makan sekitar 1.000 kalori lebih per hari dengan menu sebagian besar junk food,keripik kentang, cokelat, dan minuman tinggi kalori atau sekitar 46 persen lebih banyak dari jumlah harian biasanya. Berat badan, massa lemak, gula darah, dan kadar insulin mereka terlebih dulu diukur sebelum periode penelitian, dan setelah setiap jangka waktu diet.

Pada akhir uji coba kelompok periode kalori lima hari, hal-hal berbahaya yang menumpuk di sekitar organ perut meningkat sebesar 14 persen. Tetapi dalam ukuran lain komposisi tubuh tidak ada perbedaan yang signifikan dalam berat keseluruhan atau massa lemak.

Namun, pada kelompok percobaan 28 hari menunjukkan hasil berbeda. Massa lemak mereka meningkat hampir 3 pon, sehingga berat badan rata-rata mereka naik menjadi sekitar 3,5 pon.

Hipotesa tersebut disimpulkan bahwa tubuh masih dapat beradaptasi jika dilakukan jangka waktu pendek, namun tidak dengan periode yang lebih lama menurut ketua peneliti Glenn Wadley, Ph.D., di Universitas Deakin.

"Tubuh cukup cerdas dalam beradaptasi menciptakan perubahan konsumsi berdasarkan kebutuhan jangka pendek," kata Wadley. 

Wadley menyebut jika makan berlebih tersebut dibiasakan hingga berminggu-minggu dan berbulan-bulan bisa saja muncul masalah serius. Peningkatan risiko resistensi insulin hingga meningkatnya kadar gula dapat terjadi karena tubuh tidak dapat dengan mudah menyerap gula darah yang menjadi peluang diabetes. 

"Masih diperlukan penelitian lebih lanjut terutama pada kelompok umur dan gender lain, tapi secara umum kami menganjurkan untuk hindari makan semaunya dalam jangka waktu lama," Wadley menambahkan.

(foto: lifealth.com)

YesDok Ads