Gaslighting merupakan suatu istilah yang menggambarkan kekerasan emosional yang membuat korban mempertanyakan kewarasan serta realitas terhadap dirinya.

Seseorang yang mengalami gaslighting ini cenderung merasa gelisah dan linglung untuk mempercayai dirinya.

Namun, tahukah Anda bahwa istilah “gaslighting” diambil dari sebuah film?

Istilah yang populer di kalangan psikologis ini berasal dari sebuah film tahun 1940-an yaitu film Gaslight. Film ini bercerita tentang seorang suami (Charles Boyer) yang memanipulasi istrinya (Ingrid Bergman) bahwa dirinya menderita penyakit mental serta melakukan pengendalian penuh akan istrinya tersebut.

Ketika ada seseorang yang membuat Anda cenderung menyalahkan diri sendiri, hal seperti ini mampu membingungkan Anda.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang gaslighting dan bagaimana memengaruhi Anda

Pelaku sering berbohong

Seseorang yang sering melakukan gaslighting dengan memanipulasi orang lain adalah pembohong patologis dan sudah terbiasa melakukan hal seperti ini. Mereka akan secara terang-terang berbohong kepada Anda dan membuat Anda menebak-nebak tentang diri Anda melalui persepsi si pelaku.

Merendahkan perasaan 

Menyepelekan perasaan orang lain juga termasuk ke dalam istilah gaslighting. Membuat gampang perasaan orang lain menyebabkan hal yang mereka alami tidak valid dan kembali membuatnya tidak meyakinkan diri sendiri.

Mereka membuat Anda kelelahan

Ini adalah salah satu akibat dari gaslighting. Si pelaku akan terus menerus mencari celah waktu untuk mengontrol, berkuasa dan mengomentari hal-hal sinis dan apabila dilakukan secara bertahap-tahap dapat menyebabkan korban merasa lelah dan selalu gelisah.

Bagaimana cara mengatasinya?

Gaslighting bisa berpengaruh pada kesehatan mental seseorang secara signifikan, jadi penting bagi korban untuk mencari bantuan professional.

Berkonsultasi dengan tenaga kerja profesional membantu seseorang keluar dari situasi dan pulih dari kekerasan emosional tersebut.