Bahaya Aborsi Pada Remaja yang Wajib Diketahui

October 02, 2022 | Aqiyu

Bahaya Aborsi Pada Remaja yang Wajib Diketahui

Aborsi di kalangan remaja mungkin sudah banyak terjadi. Apalagi baru-baru ini India mengeluarkan keputusan untuk melegalkan aborsi bagi semua wanita yang belum memiliki status perkawinan. Angka aborsi sendiri masih terbilang cukup tinggi. Apapun alasannya aborsi sebenarnya bukanlah keputusan yang mudah untuk dilakukan. Bahkan aborsi sendiri memiliki dampak yang buruk bagi tubuh.

Efek samping yang paling umum terjadi setelah seorang wanita melakukan aborsi adalah mual, muntah, diare, pendarahan hingga sakit perut atau kram. Lebih bahayanya lagi, sekitar 10 persen pasien aborsi mengalami komplikasi yang mengancam nyawa. Berikut ini risiko komplikasi aborsi:

Pendarahan hebat

Pasca aborsi, pendarahan hebat pada vagina merupakan komplikasi yang sulit terhindarkan. Apalagi jika melakukan aborsi pada usia kehamilan di atas 20 minggu. Sedangkan pada usia kehamilan dibawah 13 minggu risiko perdarahan lebih kecil namun tetap berbahaya.

Infeksi

Infeksi yang terjadi pasca melakukan aborsi ditandai dengan demam, munculnya keputihan yang berbau menyengat hingga nyeri hebat di bagian panggul. Infeksi peradangan panggul ini terjadi ketika saat melakukan aborsi terdapat jaringan yang tertinggal dan tidak dibersihkan secara sempurna.

Kerusakan serviks dan rahim

Bahaya aborsi ilegal selanjutnya adalah kerusakan serviks dan rahim. Kemungkinan besar komplikasi ini terjadi saat melakukan aborsi dengan kuret. Bahaya ini sangat merugikan remaja, dimana serviks dan rahim mereka masih berkembang dan belum matang. Sehingga dikhawatirkan efek sampingnya bisa berkelanjutan seumur hidup.

Kanker

Risiko terkena kanker semakin tinggi pada mereka yang pernah melakukan aborsi sekali sekitar 2,3 persen dibandingkan mereka yang tidak. Sedangkan risiko kanker ini meningkatkan sekitar 4,9 persen pada orang yang pernah melakukan aborsi sebanyak dua kali.

Sepsis

Sepsis merupakan infeksi yang terjadi akibat penyebaran bakteri melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya. Adapun gejala yang paling umum dirasakan adalah pendarahan hebat, nyeri hebat, menggigil, tekanan darah rendah, jantung berdebar keras, kesulitan bernapas hingga nyeri. 

Masalah psikologis

Dapat aborsi tidak hanya berdampak pada fisik saja tetapi juga menimpa psikologis orang tersebut. Beberapa orang yang melakukan aborsi ilegal bisa mengalami gangguan psikologi seperti rasa cemas, bersalah, depresi hingga malu.

(Foto: euractiv)

YesDok Ads