Bagaimana Orang Tua Menghadapi Anak Dengan Autisme

December 25, 2019 | Kaifia

Seorang ayah sedang berkomunikasi dengan anaknya.

Gangguan spektrum autisme mengacu pada  suatu kondisi terkait yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. Dampaknya dapat berkisar dari ringan hingga berat. Sebagian besar muncul di masa kanak-kanak, dan biasanya berlanjut hingga dewasa. Beberapa orang dengan gangguan spektrum autisme sangat berbakat dalam bidang tertentu.

Terlepas dari kesulitan dengan komunikasi sosial, orang dengan gangguan spektrum autisme (ASD) cenderung memiliki minat yang terbatas. Contohnya termasuk perilaku berulang dan kebutuhan untuk rutin.

Anak dengan ASD merasakan dunia berbeda dari yang lain. Mereka sering mengalami kesulitan mengekspresikan diri. Masalah sensorik dapat memengaruhi cara mereka mencium, mendengar, atau melihat sesuatu. Mereka mungkin merasa tidak mungkin makan makanan dengan warna tertentu.

Bagaimana menghadapi anaknya dengan autisme?

Orang tua dari anak autis kadang-kadang dapat menimbulkan perasaan "kewalahan, bersalah, bingung, marah, atau depresi."

Frustrasi adalah emosi yang umum. Mereka mungkin merasa frustrasi ketika anak mereka canggung, tidak responsif, marah, atau mengabaikan orang lain. Frustrasi juga dapat muncul ketika orang lain tidak mengerti bagaimana ASD memengaruhi anak.

Mengasuh anak bisa membuat stres, dan merawat anak dengan kebutuhan khusus seringkali lebih penting. Emosi negatif adalah normal. Orang tua harus berusaha menjaga perasaan ini dalam perspektif dan menghindari menyalahkan diri mereka sendiri tanpa perlu. Jika stres menjadi terlalu banyak, berbicara dengan seorang konselor dapat membantu.

Penting juga untuk diingat bahwa anak-anak dengan autisme dapat hidup bahagia.

YesDok Ads

Pola asuh yang baik dari orang tua bagi anaknya 

Hingga setengah dari semua anak-anak dengan ASD mengalami masalah perilaku. Anak itu mungkin mengamuk, menjadi agresif, melukai diri sendiri, dan menolak untuk mematuhi permintaan. Kesulitan komunikasi dapat memperburuk masalah ini.

Masalah perilaku mempersulit anak untuk mengakses layanan pendidikan dan lainnya, dan ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan frustrasi lebih lanjut.

Para ahli percaya bahwa intervensi yang dimediasi orang tua selama tahun-tahun prasekolah dapat meningkatkan keterampilan hidup anak-anak dengan autisme, meningkatkan peluang hidup mereka.

Area di mana anak dapat memperoleh manfaat mungkin termasuk interaksi orang tua-anak, komunikasi sosial, permainan simbolik, dan peniruan sosial. Intervensi dapat mengarah pada fungsi adaptif yang lebih baik, yaitu kemampuan untuk mengatasi tugas sehari-hari, perilaku yang tidak terlalu dibatasi, perilaku berulang yang lebih sedikit, dan berkurangnya kecemasan pada anak. Ini juga akan bermanfaat bagi orang tua.

Komunikasi dengan anggota keluarga,saudara kandung anak, dan teman-teman semuanya dapat membantu meningkatkan pemahaman dan membangun sistem dukungan yang lebih kuat.

Orang tua harus ingat untuk mengurus kebutuhan mereka sendiri. Semakin baik mereka menjaga diri mereka sendiri, semakin efektif mereka dapat membantu anak mereka untuk memaksimalkan kualitas hidup mereka.

(Foto: rubinetwork.org)

YesDok Ads